Do'a Setelah Wudhu



Seperti buasa setelah kita berwudhu penghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan sambil membaca do'a di bawah ini:

Tata tertib awal berdo'a bisa di pakai yang singkat, seperti:

Pemuka:

بسم الله، الحمد لله، والصلاة و السلام على رسول الله وعلى أله وصحبه ومن واله

Penguat Keyakinan:

أشهد أن لا إله إلا الله و أشهد أن محمدا رسول الله

Do'a Pokoknya;

اللهم اجعلنا من التوبين واجعلنا من المتطهرين واجعلنا من عبادك الصالحين

ALLOHUMAJAL'NAA MINATTAWWABIINA WAJ'ALNA MINALMUTATHOHHIRIINA WAJ'ALNA BIN IBADIKASSHOLIHIIN

"Ya Alloh!, Semoga Kau jadikan kami semua tergolong orang yang bertaubat padaMu, dan golongkan kami pada orang-orang yang suci/bersih dan golongkan kami dari hamba-hambaMu yang sholeh"

Tambahan Fujian:

برحمتك يأرحم الراحمين

Adab akhir do'a:

وصلى الله على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه أجمعين والحمد لله رب العالمين




Penjelasan:
1. Memakai adab do'a agar kita terkabul, amiiin!
2. Memakai syahadat, sesuai sabda Nabi Muhammad SAW,

الإيمان يزيد وينقوص جددوا إيمانكم بلا إله إلا الله محمد رسول الله

"Iman itu kadang naik/bertambah atau turun/kurang, perbaharuilah imanmu dengan banyak membaca kalimah Toyyibah (لا إله إلا الله محمد رسول الله)".

adapun syara tidak melarangnya, bahkan harus pemperbanyaknya, andaikan kita baca tidak masalah, dan tidak merupakan suatu bid'ah yang dholalah.

Telaah dengan baik, jangan asal bilang bid'ah, lihat taqrir/ketetapan bid'ah:
Ada enam: di tergantungkan pada niat dan ahwal/amalnya:
1. Bid'ah Wajib : Membangun Pendidikan atau sarana ibadah, posisi keadaan
2. Bid'ah Jaiz : Seperti baca diatas, kenapa jaiz karena nabi selalu hatinya ingat pada Alloh sementara kita?.... dan tidak ada larang tentang itu, memang nabi tidak melakukan itu, tetapi andaikan kita baca itu tak apa-apa, senteran dasar niat jika anda melakukan itu karena orang atau sesuatu selain Alloh SWT, dan cara melakukannya tidak melanggar aturan syari', apapun juga berniatlah karena Alloh SWT semata. Semoga segala amal baik kita semuanya diterimaNya, Amiin!.
3. Bid'ah Makruh :
4. Bid'ah Mubah :
5. Bid'ah Harom :

3. Dalam do'a memakai domir jama/untuk kamu/umum, alasan berdolah untuk dirimu dan semua muslimin/muslimat.
Lihat dalam ilmu ma'ani/bayan, disitu kita dapat dua ke untungan;
- Berdo'a buat diri kita.
- Berdo'a untuk Mu'miniin/Mu'minat.

Karena semua yang mendo'a dengan jamaa/Kami dua-duanya kebawa, berdo'a dan ber ibadah dengan mendo'akan semuanya. Tetpi jika pakai domir mutakallim wahdah/sendiri belum tentu, dan hanya pada diri sendiri.

Atau contoh lain Saudara Sholat Terawih 20 raka'at dan 8 raka'at:
setiap 20 roka'at tentu yang 8 raka'at kebawa melakukannya, tetapi yang 8 reka'at belum tentu bisa 20 raka'at, karena kurang.

INGAT:

حق الإجابة على الله
"Haknya penerima hanyalah Alloh SWT",

Kita sebagai pelaksana tidak patut saling mencela, saya yakin jika semuanya yang dilakukan hanya karena Alloh semata (Tidak karena yang lainnya), niscaya terlaksana hamba-hamba Alloh SWT yang Muttaqiin!. Amiin!.

Read more »

Sebab Do'a Terhambat


SEBAB DO'A TERHAMBAT

1. Berdoa dengan tidak memenuhi adab berdo'a.
Secara logika bisa difahami dengan umpama/contoh, Jika seseorang memohon pada atasannya, walaupun hakikatnya Alloh SWT tidak terkait itu, tetapi kita ambil contoh ini agar pemahan kita tidak pendek dan menjadi keyakinan untuk melakukannya, dengan toriqoh ini jadi sebab untuk posisi kesopanan dalam permohonan.

Maka dalam hal ini melihat dari berbagai segi, diantaranya:

a. Cara/Adabnya,
b. Do'anya,
dikarenakan ada diantara do yang tidak mungkin secara aqliyah seperti:
b.1. Ingin muda lagi seperti dahulu kala,
b.2. Ingin kanak-kanak lagi setelah sekarang,
c. Waktunya,
(Lihat waktu-waktu mustajab)
d. Keadaan/posisi kitanya,
d.1. Berdo'a sambil saum dengan tidak saum, punya wudhu dengan tidak wudhu, tempat di harom dengan luar harom
e. Pemahaman terhadap Do'anya
Firman Alloh SWT:

ولا تقربوا الصلاة وأنتم شكارا حتى تعلم ما تقولون

"Jangan kau dekati sholat andaikan dirimu mabuk/ilang akal hingga mengetahui apa yang di ucapan oleh kalian".

Sementara :

مطلق الصلاة الدعاء

"Mutlaqnya solat itu adalah berdo'a"
Persambungan: apa yang kita do'a usahakan harus faham dan mengerti arti dan maksudnya, dikarenakan pemahan dasar pokoknya.

(lihat adab-adab berdoa)

2. Berdoa tetapi tidak menghindari dari makanan/minuman haram atau bercampur dengan hal-hal/ barang-barang yang haram.. maka sulit dikabulkan sebagaimana tersirat dalam hadits riwayat muslim..

3. Secara khusus penyebab tidak diterimanya do'a yakni d'a yang tidak diiringi dengan melaksanakan segala perintah-Nya serta menjauhi segala larangannya, padahal firman-Nya dalam alQuran surah alBaqarah ayat 186 bahwa Dia akan mengkabulkan permohonan hamba-Nya yang berdoa apabila ia juga sentiasa beribadah kepada-Nya serta melaksanakan segala perintah-Nya, baik dalam keadaan suka maupun duka..

Oleh kerana itu, sebab-sebab tertolaknya doa tersebut menurut seorang ulama' terkemuka pada abad VII H, yaitu Ibrahim bin Adham, secara terperinci dapat diidentifikasikan 10 macam, yakni:

1. Kita mengaku mengenal-Nya, tetapi hak-hak-Nya tidak kita penuhi..(Hak-Nya adalah disembah, menyembah-Nya berarti mentaati-Nya serta meninggalkan larangan-Nya)

2. Kita membaca alQuran, tetapi isinya tidak kita amalkan..

3. Kita mengaku mencintai rasul-Nya, tetapi jalan hidupnya tidak kita amalkan..

4. Kita mengaku bahwa syaitan itu adalah musuh kita, tetapi kita patuh kepadanya..

5. Kita berdoa untuk melepaskan diri dari neraka, tetapi kita melemparkan diri kita ke dalamnya dengan selalu berbuat dosa..

6. Kita selalu berdoa untuk masuk syurga, tetapi kita tidak beramal untuknya..

7. Kita katakan kematian itu pasti datang, tetapi kita tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya..

8. Kita sibuk memperkatakan aib saudara, tetapi kita tidak melihat aib sendiri..

9. Kita makan nikmat-Nya tetapi kita tidak bersyukur kepada-Nya..

10. Kita kuburkan orang-orang yang meninggal dunia, tetapi kita tidak mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut..

------------------------------------------
Pada prinsipnya doa kita akan dikabulkan-Nya apabila kita berdoa sesuai dengan ketentuan-ketentuan-Nya serta yang dicontohkan rasul-Nya..

Namun demikian, walaupun kita sudah melakukan tatacara berdoa yang benar, ternyata hal-hal yang kita inginkan seringkali tidak menjadi kenyataan..
Sebagai orang yang beriman kita harus yakin bahwa hal-hal yang dianggap baik menurut kita belum tentu dianggap baik pula menurut-Nya..
firman-Nya:

عسى أن تكره شيأ فهو خير لكم، وعسى أن تحب شيأ فهو شر لكم، والله أعلم وأنتم لا تعلمون

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu..
dan boleh jadikamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu..
Allah mengetahui..sedang kamu tiada mengetahui.."
(alQuran, alBaqarah, 216)

Oleh karena itu pengabulan doa ini ada beberapa kemungkinan:

- Dikabulkan sesuai dengan permintaan doa kita..

- Diberikan hal-hal yang serupa dengan apa yang diminta dalam doa kita..

- Dihindarkan dia dari suatu bencana yang akan menimpa kita..

- Diampuni sebagian dosa-dosa yang bukan dosa besar sebagai pahala dari doa..

- Ditunda pengabulannya, karena tidak baik bagi yang berdoa..

Hal ini sesuai dengan sabda nabi saw.:

"Sesungguhnya doa seseorang itu tidak akan lepas dari salah satu di antara 3 hal:
adakalanya diampuni sebagian dosanya, atau
adakalanya diberikan kebaikan segera (dikabulkan sesuai dengan permintaan), atau
adakalanya ditunda penggabulannya.."

(H.R. Dailami)

Read more »

Membasuh Kedua Kaki



Bacaannya:

اللهم ثبت قدمى إلى صراطك المستقيم

ALOHUMMA TSABBIT QODAMI ILA SHIRITIKAL-MUSTAQIM

"Ya Alloh!, semoga Kau jadikan/menetapkan kedaua kakiku menetapi pada petunjukMu/jalanMu yang lurus".

Keterangan:
Membasuh Dua Kaki (Kaki kiri/Kanan) sampai mata kaki keduanya, merupakan kewajiban bagi orang berwudhu, sesuai firman Alloh SWT:
وأرجلكم إلى الكعبين
"Dan basuhlah kedua kakimu sampai mata kaki keduanya"

Maksud mencuci/basuh kedua kaki adalah kita mencuci kedua kaki kita sampai mata kakinya satu persatu, yaitu kaki yang kanan dulu dan terakhir kaki yang kiri, dengan menumpakan air dari mulai ujung jari kaki dan melaju kemata kakinya, lalu balikan melaju dari mata kaki ke ujung jarinya, sambil membaca doa yang diatas dari masing-masing basuhan satu (1) kali, ulang sampai tiga (3) kali.

Mesti diperhatikan:
1. Sempurnanya basuhan yang tertib (tidak tergesa-gesa) dengan menekan jari tangan yang membasuh kaki kanan/kaki kiri, jangan sampai cuma dikocorin/ditumpahkan air saja, karena beda antara menumpahkan dengan membasuh ( Perbedaan: menumpahkan tidak terlibat tangan dalam masalah kaki, sementara membasuh otomatis bersentuhan langsung antara tangan dan kaki, dalam arti tangan yang membasuh dan kaki yang dibasuh ).
Maka jangan asal mengocorkan/menumpahkan, harus digosok-gosok pakai jari tangan jika ada, dikecualikan:
- Orang tidak punya tangan, ada aja karena pernah saya temukan di Msjid Al-Harom, orang ber Wudhu kedua tangannya tidak ada, atau belakangan ini bisa muncul di Youtube Wudhuu tanpa tangan, karena gak ada tangan dan yang membasuhnya kedua kakinya, Masya Alloh Tabarokalloh, Wataa Alaa!.
- Orang yang sakit tangannya hingga dilarang tangannya kena air,
- Diwudhukan orang.

2. sampainya air pada kulit bawah kuku kaki, hingga bagi orang yang senang mengoleksi kuku kaki mesti diperhatikan sampainya air pada kulit bawah kuku kaki tersebut, jangan sampai ada kotoran atau sesuatu benda yang menghalanginya, begitupun jua kadang sekitar pinggir kuku kaki, sela antara jari-jari kaki dan bawah telapak jari kaki,

Bagaimana dengan gitek/penghias kuku kaki?.... itu ada dua, ada gitek yang nutup air datang ke kuku kaki ada juga yang tidak menutupi kuku kaki, usahakan pakai gitek yang tembus air.

Bagaimana dengan tato sekitar tangan yang dipakai anggahota wudhu?..... ditergantungkan pada:
a. Tatonya dari barang najis atau bukan, jika dibikin dari barang najis, wajib membongkarnya, sebab bagaimana sahnya wudhu jika yang ada pada dalam kulit adalah najis, bisa aja jenis kimia yang dibikin ditato dicampur dengan cairan najis kaya zat babi, anjing, bangkai hewan dan yang lainnya sesuai batasan najis syara'. Jika bukan barang najis, maka seperti biasa dibasuh kulitnya.
b. Cara pemasangan tatonya:
Ada pemasangan diluar kulit;
Maka air harus sampai kekulit, andaikan tato tersebut menghalangi sampainya air, wajib membuangnya, seperti membuat tato luar dari cat yang menutup sampainya air ke kulit. Jika tidak menghalangi, basuh aja dengan tekanan jari tangan.
Ada pemasangan dalam kulit luar daging.
sesuai bagia a. diatas,
c. Jika takut meragukan akan shahnya ibadah sebaiknya tidak bertato atau mencopot tato yang telah ada.

3. Batasan Mata Kaki:
Sebagian ahli fiqih bertamsil/membuat percontohan dengan nama batasan pada bagian tubuh masing-masing, contoh; bagian jari, jari tangan, pergelangan tangan, batang tangan, sikut, mata kaki dan yang lainnya diseluruh badan, dan itu jelas bisa kita bedakan mana-mana dari batasan tersebut semuanya.

Batasan mata kaki dalam fiqih adalah tulang menonjol/moncong yang ada di ujung bawah tangkai kaki, coba gerakan telapak kaki, makan mata kaki tetap pada ujung tangkai kaki. Adapun batasan membasuh Mata kakinya ikhtiyat/kehati-hatian ahli fiqih ialah melebihi dari menonjolnya ujung mata kaki tersebut kebagian atas tangkai kaki tersebut perkiraan dua atau tiga jari tangan, sampai ada yang ikhtiyat/hati-hati sampai ukuran lima jari tangan (setelapak tangan).
silahkan bisa di lihat di syarah kitab Syafinatunnaja/Ianatutholibin.

4. Air yang ditumpahkan ke kaki:
a. Jika air kurang dari dua kulak/sedikit air, batasan fuqoha (ahli fiqih), mesti pengambilan memakai alat seperti centong, gayung atau siwur dan alat lainnya ditakutkan air yang sudah dipakai mencampur kembali kepada air yang belum terpakai (jadi muta jazis),
Jika tidak ada alat pengambilan, maka niatkan dalam hati bahwa tangan yang dipakai ngambil air adalah ganti dari alat tersebut.
perhatian air sedikit (kurang dari dua kulak syari') jangan sampai ketiba najis. Semisal air dalam ember, tidak ditutup dari atasnya hingga pas mau dipakai wudhu ada bangkai cak-cak atau berak burung dan yang lainnya, maka tidak sah dipakai buat wudhu.

b. Air lebih dari dua kulak atau banyak itu tidak masalah. silahkan memakai terserah sekalipun kita wudhu air yang sudah dipakai turun lagi ketempat air wudhu yang belum dipakai tak masalah, seperti kita wudhu dalam bak besar/kolam, sekalipun di air tersebut banyak kotoran kaya berak manusia yang mengambang diatas air, terus kita mau wudhu, singkirkan aja dengan menggoyangkan airnya agar berak menjauh, lalu kita wudhu.

c. Wudhu air keran, lakukan dengan tertib, kadar air tergantung penampungan air diatas, mengacu pada bagian 4.a. dan 4.b. (sedikit dan banyaknya).

Wallohu A'lam.

Read more »

Membasuh Kedua Telinga



Do'anya:

اللهم اجعل الذين يستمعون القول ويتبعون أحسنه

ALLOHUMMAJALIL'LADZIINA YASTAMIUUNALQOULA WAYATTABIUUNA AHSANAHU

"Ya Alloh!, Semoga Kau golongkan aku kepada orang-orang yang mendengarkan perkataan dan mengikuti yang sebaik-baiknya perkataan".

Keterangan:
Hal disunahkan tetapi mulajimah/muakkad/diharuskan, dengan mengenakan air didua tangan dan memasukan kedua telunjuk tangan kebagian telinga dalam (telunjuk jari tangan kanan buat telinga kanan dan telunjuk jari kiri untuk telinga kiri) mengorek bagian dalamnya telinga, dan diikuti ibu jari masing-masing tangan mengusap bagian luar telinga dari bagian bawah telinga dilanjut ke bagian atas telinga, sambil membaca do'a diatas, jika tidak bisa baca syahadat masing-masing usapan satu kali, ulangi sampai tiga (3) kali usapan.

Wallohu A'lam!.

Read more »

Membasuh Rambut



Bacaan do'anya;

اللهم حرم شعرى و بشرى على النار

ALLOHUMMA HARRIM SYA'RII WABASYARII ALANNAR

"Yalloh!, Semoga Kau mengharamkan/melarang (diselamatkan) rambutku dan kulitku dijauhkan dari api neraka".

Keterangan:
Merupakan satu keharusan dalam berwudhu membasuh rambut, sesuai firman Alloh SWT:

وامسحوا رئوسكم

"Basuhlah kepala kalian"

Cara basuh rambut adalah mengenakan air kerambut kita tiga kali sambil membaca do'a diatas, jika tidak bisa baca syahadat tiga kali, dan paling sedikit dalam masing-masing usapan adalah tiga rambut yang terusap, dengan mengenakan tangan kanan dan mengusapkan kerambut tersebut.

Adapun sebahagian Fuqoha (Ahli Fiqih) berpendapat أكمل مسح (keutamaan basuhan) yaitu mengenakan kedua tangan kanan dan kiri diair, lalu menariknya dengan dikenakan dirambut, ibu jari tangan kanan tepat diujung rambut/depan telinga kanan dan ibu jari tangan kiri tepat diujung rambut/depan telinga kiri, dan ke empat (4) jari tangan kanan atau kiri menutupi rambut keatas, mulai dari ujung jadi rambut depan dengan telunjuk kedua jari yang memulai dan menarik kebelakang sampai ke ujung jadinya rambut dibagian kepala dibelakang, lalu membalikan lagi kedepan dan melepaskan tangan, berulang tiga kali.

Wallohu A'lam!.

Read more »

Membasuh Dua Tangan Sampai Kesikut



Membasuh Dua Tangan (tangan kiri/Kanan) Sampai Kesikut dan membaca do'a:

Ketika basuh tangan kanan:

اللهم اعطنى كتابى بيمينى وحاسبنى حسابا يسيرا

ِALLOHUMMA A'TINI KITABI BIYAMINI WAHASIBNI HISABAN YASIRON

"Yalloh Semoga Kau berikan kitab amalku dari sebelah kananku dan hisablah kami dengan hisaban yang mudah".

Ketika basuh tangan kiri:

اللهم إني أعوذبك أن تؤتي كتابى بشمالى ولا من وراء ظهرى

ALLOHUMMA INNII AUDZUBIKA ANTU'TIYA KITAABII BISYIMALII WALAA MIN WAROOI DHOHRI

"Ya Alloh Jauhkan aku dengan pertolongan-Mu; untuk tidak memberikan buku amal/kelakuanku dengan diterima tangan kiriku dan jangan dari arah belakangku"


Penjelasan:
Membasuh Dua Tangan (tangan kiri/Kanan) Sampai Kesukut keduanya, merupakan kewajiban bagi orang berwudhu, sesuai firman Alloh SWT:
وأيديكم إلى المرافق
"Dan basuhlah kedua tanganmu sampai sikut"

Maksud mencuci/basuh kedua tangan adalah kita mencuci kedua tangan kita sampai kesikut dengan meumpakan air dari mulai ujung jari tangan dan melaju kesikut lalu balikan melaju dari sikut ke ujung jari, sambil membaca doa yang diatas dari masing-masing tangan tiga kali.

Mesti diperhatikan:
1. Sempurnanya basuhan yang tertib (tidak tergesa-gesa) dengan menekan jari tangan yang membasuh (membasuh tangan kanan dengan jari kiri atau sebaliknya).

2. sampainya air pada kulit bawah kuku, hingga bagi orang yang senang mengoleksi kuku mesti diperhatikan sampainya air pada kulit bawah kuku tersebut, jangan sampai ada kotoran atau sesuatu benda yang menghalanginya, begitupun jua kadang sekitar pinggir kuku.

Bagaimana dengan gitek/penghias kuku?.... itu ada dua, ada gitek yang nutup air datang ke kuku ada juga yang tidak menutupi kuku, usahakan pakai gitek yang tembus air.
Bagaimana dengan tato sekitar tangan yang dipakai anggahota wudhu?..... ditergantungkan pada:
a. Tatonya dari barang najis atau bukan, jika dibikin dari barang najis, wajib membongkarnya, sebab bagaimana sahnya wudhu jika yang ada pada dalam kulit adalah najis, bisa aja jenis kimia yang dibikin ditato dicampur dengan cairan najis kaya zat babi, anjing, bangkai hewan dan yang lainnya sesuai batasan najis syara'. Jika bukan barang najis, maka seperti biasa dibasuh kulitnya.
b. Cara pemasangan tatonya:
Ada pemasangan diluar kulit;
Maka air harus sampai kekulit, andaikan tato tersebut menghalangi sampainya air, wajib membuangnya, seperti membuat tato luar dari cat yang menutup sampainya air ke kulit. Jika tidak menghalangi, basuh aja dengan tekanan jari tangan.
Ada pemasangan dalam kulit luar daging.
sesuai bagia a. diatas,
c. Jika takut meragukan akan shahnya ibadah sebaiknya tidak bertato atau mencopot tato yang telah ada.

3. Batasan sikut:
Sebagian ahli fiqih bertamsil/membuat percontohan dengan nama batasan pada bagian tubuh masing-masing, contoh; bagian jari, jari tangan, pergelangan tangan, batang tangan, sikut dan yang lainnya diseluruh badan, dan itu jelas bisa kita bedakan mana-mana dari batasan tersebut semuanya.

Batasan sikut dalam fiqih adalah ujung tulang ketika kita sikutkan tangan, adapun batasan membasuh sikutnya ikhtiyat/kehati-hatian ahli fiqih ialah melebihi dari ujung tulang tersebut perkiraan dua atau tiga jari tangan, sampai ada yang ikhtiyat/hati-hati sampai ukuran lima jari tangan (setelapak tangan).
silahkan bisa di lihat di syarah kitab Syafinatunnaja/Ianatutholibin.

4. Air yang ditumpahkan ke tangan:
a. Jika air kurang dari dua kulak/sedikit air, batasan fuqoha (ahli fiqih), mesti pengambilan memakai alat seperti centong, gayung atau siwur dan alat lainnya ditakutkan air yang sudah dipakai mencampur kembali kepada air yang belum terpakai (jadi muta jazis),
Jika tidak ada alat pengambilan, maka niatkan dalam hati bahwa tangan yang dipakai ngambil air adalah ganti dari alat tersebut.
perhatian air sedikit jangan sampai ketiba najis.

b. Air lebih dari dua kulak atau banyak itu tidak masalah. silahkan memakai terserah sekalipun kita wudhu air yang sudah dipakai turun lagi ketempat air wudhu yang belum dipakai tak masalah, seperti kita wudhu dalam bak besar/kolam, sekalipun di air tersebut banyak kotoran kaya berak manusia yang mengambang diatas air, terus kita mau wudhu, singkirkan aja dengan menggoyangkan airnya agar berak menjauh, lalu kita wudhu.

c. Wudhu air keran, lakukan dengan tertib, kadar air tergantung penampungan air diatas, mengacu pada bagian 4.a. dan 4.b. (sedikit dan banyaknya).

Wallohu A'lam.

Read more »

Membasuh Muka



اللهم بيض وجهى بنورك يوم تبيض وجوه أوليائك و لا تسود وجهى بظلومتك يوم تسود وجوه أعدائك

3X
ALLOHUMMA BAYYIDH WAJHII BINUURIKA YAUMA TABYADHDHU WUJUUHU AULIYAAIKA, WALA TASWADDU WAJHII BIDLULUMATIKA YAUMA TASWADDU WUJUUHU A'DAAIKA

"Ya Alloh semoga Kau kasih kebersihan pada wajahku dengan nur-Mu dihari bersihnya semua wajah kekasih(Para Wali)-Mu, dan jangan Kau beri kotoran pada wajahku dengan kegelapan/dianggap kotor oleh-Mu dihari kotornya wajah-wajah penentang/musuh-Mu".

Keterangan:
Merupakan satu keharusan dalam pelaksanaan wudhu ini membasuh muka, sesuai Firman Alloh SWT;
فامسحوا وجوهكم وأيديكم إلى المرافف، وامسحوا برئوسكم وأرجلكم إلى الكعبين
"Basuhlah oleh kalian wajah-wajah kalian dan kedua tangan kalian sampai kesikut duanya, dan basuhlah kepala-kepala kalian dan kaki kalian hingga sampai mata kaki keduanya".

Batasan wajah yang harus di basuh dari kiri-kanan adalah antara telinga ketelinga dan dari atas-bawah adalah ujung tumbuhnya rambut kepala sampai gado. dengan batasan jika kita melihat wajah seseorang dari pinggir kanan depan/kiri depan, hal itu termasuk wajib dibasuh (wajah).

Cara basu dari atas dulu, dengan tekukan kedua tangan/alat mengambil air dan menumpahkannya di atas wajah/ujung tumbuhnya rambut, ikuti tutup telapak tangan, dengan tertib dan nutupi keliling pinggir wajah, kemudian tangan diwajah serta menggosokan dan membuang kotoran syara' (najis), dan membaca do'a di atas tiga kali sesuai urutan basuh tiga kali juga,

hati-hati tidak ada yang kebasuh, mesti tertib dalam menyelakan tangan kemasing-masing bagian wajah baik yang mengkeluk seperti kelopak mata, sekitar kiri/kanan hidung, ujung hidung bagian lubang dan sekitar bibir ataupun yang yang menonjol kaya atas hidung, gado dan tonjolan antara kedua mata,

Jika berjenggot yang tipis, maka harus ditekan agar air masuk kedalam dengan telapak tanga bagian jari, jika tebal cukup dengan mengusapnya aja sampai ke ujung jenggot yang kelihatan.

Begitupun orang bergodeg jika tipis wajib menelakan air kedalam dengan gesekan telapak jari tangan.

Wallohu A'lam.

Read more »

Kumur-kumur/Kekemu



اللهم أعنى فمى ولسانى على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
ALLOHUMMA AINNI FAMMII ً WA LISANII ALA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI IBADATIKA
"Ya Alloh semoga Kau memberi kepada cangkemku dan lisanku untuk tetap berdzikir kepada-Mu dan berbuat kebaikan untuk selalu ibadah pada-Mu".

Keterangan:
Kali ini berupa anjuran sebelum kita wudhu membersihkan mulut, bisa dengan sikat/syiwak kalau tidak sempat dengan menyikat, maka bisa dengan memasukan telunjuk tangan kesela-sela gigi baik gigi depan, samping kana dan kiri, serta dalamnya dengan mengocok-ocok air didalam dan mengeluarkannya lagi, dengan tujuan agar kita membersihkan sekitar mulut yang ditakutkan akan tidak khusu dalam sholat serta jadi gangguan dan tidak syahnya sholat kita, misal dengan adanya makanan tersisa didalam jika tidak dibersihkan akan tertelan ketika sholat seolah sholat sambil makan, bisa juga jadi gangguan ketidak nyamanan gigi hingga waktu sholat malah kita ngurusin nyehil, hingga tidak ada khusuan dalam pelaksanaan ibadah sholat. biasanya dan pada umumnya ada sekecil makanan atau benda apapun dalam mulut ini terasa sekali akan ketidaknyamanan pada mulut, memudarkan konsentrasi dalam sholat.

Makanya sepakat ulama piqih dan merupakan sunnah Rosululloh SAW untuk membersihkannya. Untuk bacaannya jika tidak hafal dengan baca syahadat 3 X, tetapi andai bagusnya kita hafal dan berusaha menghafalnya dengan artinya, agar lebih khusu, serta asas dasar niat bukan karena mau sholat, untuk sholat, karena jadi imam dan yang lainnya, semata karena Alloh SWT.

Wallohu A'lam!.

Read more »

Isap Air ke Hidung



Mengisap air kehidung:
اللهم أرحنى راءئحة الجنة و أنت عنى راض
ALLOHUMA ARIHNII ROOIHATALJANNATI WA ANTA ANNII RODIN
"Ya Alloh semoga Kau mengasih isapan padaku dengan indahnya isapan wangi-wangian surga dan Kau beri aku keridhoan".

Keterangan:

Masih untuk kebersihan kali ini diantara lubang isap hidung dengan memasukan air, tapi tangan terlalu banyak hingga jadi penyakit, melainkan membersihkan kotoran yang ada didalam hidung, sedikit di isap dan dikeluarkan lagi sambil berulang-ulang 3 X sambil membaca do'a diatas, membersihkan kotaran pinggir-pinggir kedua lubang hidung, karena polo (istilah sunda) kotoran yang sering kita temu di lubang tersebut apa lagi jika sudah kering akan merekat dan jadi penghalang pernapasan hidung serta gatal lubang tersebut serta jika tidak dibersihkan akan mengganggu kekhusuan dalam sholat, baik fasihnya bacaan jika jadi Imam atau ganjalan gatal di lubang hidung hingga mengakibatkan kita berulangkali merobah tangan untuk memegangnya atau menggesekannya, ditakutkan jadi hambatan batal atau tidak shahnya sholat kita.

Maka sepakat ahli fiqih untuk membasuh tersebut disamping sunnah Rosululloh SAW.

Read more »

Membasuh Tangan Sebelum Wudhu



Membasuh Tangan Sebelum Wudhu,

3 x اللهم احفظ يدى من معاشك كلها

ALLOHUMMAHFADH YADAYYA MIN MAA-SYIKA KULLIHA
"Ya Alloh semoga Kau jaga tanganku dari kotoran semuanya"


Keterangan:
Sesuai dengan kaidah Fiqih; Dasar dalam wudhu adalah:suci dari najis mukhoffafah/mugolladoh dan وصول الماء إلى البشرة (sampainya air pada anggaota wudhu yang diliputi kulit) baik diseluruh badan khususnya anggota wudhu;
1. Tangan :
2. Wajah :
3. Rambut:
4. Yang Sunah (Telinga):
5. Kaki :
Mungkin diantara itu ada yang menghalangi akan sampainya air pada kulit dengan tidak ada alasan udur syara, maka akan tidak syah wudhunya.

Oleh sebab itu disyariatkan dalam fiqih sebelum wudhu kita memeriksa tangan, wajah dan kaki dari hal yang menghalangi datangnya air pada kulit anggota tersebut, seperti cat yang tidak tembus air, coretan bolfoin yang tidak tembus air, atau apapun benda yang menghalangi tembusnya air, seperti aspal, jam tangan ketat, gelang ketat atau yang lainnya hingga menghalangi air kekulit, atau kotoran-kotoran yang ada antar bawah kuku, baik kuku tangan atau kuku kaki harus dibersihkan hingga air sampai pada kulit bawah kuku tersebut. atau kotoran antar sela tengah jari, baik tangan atau kaki.

Ketika membasuh tangan sebelum Wudhu baca do'a yang diatas.

Read more »

Ketika Menghadapi Air



Ketika kita melihat air yang akan dijadikan wudhu buat kita dan membaca:

بسم الله الرحمن الرحيم، اللهم اجعل الماء طهورا

Bismillahirrohmanirrohiim, Alloohummazalilma-a thohuron
"Dengan menyebut namaMu Ya Alloh aku mengawali melakukan perbuatan ini hanya karenaMu, Yang Maha pengasih dan Maha Penyayang, Ya Alloh semoga Kau jadikan air yang bersih"

Keterangan:

- Maaf menafsirkan Bismillah dengan yang diatas, dikarenakan mendatangkan ma'na fi'liyahnya, dasar pokok: أبتدأ بسم الله = "Aku mengawali sesuatu dengan menyebut nama Alloh SWT", lihat dalam mabadi ilmu nahwu, ma'ani dan bayan.

- Memakai arti "namaMU" tidak nama Alloh, karena kedudukan dhomir mukhotob,

1. sesuai firman Alloh SWT : أنا أقرب من حبل الوارد "Aku lebih dekat dari urat yang ada pada kerongkongan", yang dijadikan deteksi mati, makanya menyembelih apapun jarang posisi lain kecuali kerongkongan, karena disitulah deteksi mati, Nah Alloh Maha dekat dari pada itu, sementara kerongkongan itu dibawa kemana-mana dan tidak bisa dipisah dari diri kita, disini penerapan tauhid dari thorikat ulama. Tasorufkan antara Qolbiyah (Hati), lafdiyah (Ucapan), fi'liyah (Perbuatan) dan Ahwaliyah (Pratingkah/Kelakuan), Maka yakin kalimat mukhotob,

2. sesuai sabda Rosululloh SAW dan Ijma Sahabat serta Ulama; "Tiga dasar pokok Nikmatnya yakin, yaitu: IMAN, ISLAM dan IHSAN",
ta'rif Ihsan:
الإحسان : كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإن الله يراك
"Ihsan ialah kaya seperti kamu melihat Alloh SWT, andaikan tidak bisa melihat, yakin bahwa sesungguhnya Alloh SWT Maha melihat padamu".
Maka yakin Alloh Maha mukhotob dengan makhluknya, timbal balik kita bukan hal goib selang kepisah sekalipun dihadapan kaya dengan makhluk ada batas/ruang hawa, dimanapun kapanpun dengan siapapun Alloh SWT Maha Mengetahui.

3. Ta'aluk/keterkaitan Qolbiyah (Hati), lafdiyah (Ucapan), fi'liyah (Perbuatan) dan Ahwaliyah (Pratingkah/Kelakuan) yang musyawir (menyatu) terhadap Alloh bukan pada asma/nama melainkan dzat, disitulah bukti taqorrub/dekat dengan Alloh SWT.


Jika tidak hapal baca Syahadat 3 X

Read more »

Do'a Sapujagat dan sholawat

Do'a Sapu Jagat
ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار وادخل الجنة مع الأبرار.


Sholawat
اللهم صل على سيدنا محمد و على آله وأصحابه أجمعين

Read more »

Informasi Lainnya