Do'a Tahajud

Doa dan Keutamaan Shalat Tahajud

Shalat Tahajjud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari sesudah mengerjakan shalat Isya sampai terbitnya fajar dan sesudah bangun dari tidur, meskipun itu hanya sebentar.

Hukum Shalat Tahajjud adalah Sunnat Mu’akkad, Yaitu : Sunnat yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan, karenanya maka Rasul SAW sangat menganjurkan kepada para umatnya untuk senantiasa mengerjakan shalat Tahajjud. Menurut para ulama, bilangan rakaat shalat Tahajjud itu sekurang-kurangnya adalah dua rakaat, dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.

Ayat Al-Quran dan Hadits yang menganjurkan untuk Shalat Tahajud.

Allah SWT berfirman yang artinya:

“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu adalah orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.Dan orang yang melalui malam hari dengan sujud dan berdiri untuk Tuhan mereka”

Rasulullah SAW bersabda :

“Kerjakanlah shalat malam, karena shalat malam itu kebiasaan orang-orang yang shaleh sebelum kamu dahulu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada TUHAN kalian, juga sebagai penebus pada segala kejahatan (dosa) mencegah dosa serta dapat menghindarkan penyakit dari badan (HR.Imam Tarmidji & Ahmad)

Doa Setelah Shalat Tahajud (untuk memperjelas doa dalam bahasa Arab, klik pada gambar!)



Allahumma lakalhamdu annta nuurussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna wa lakalhamdu annta, wa lakalhamdu annta qayyimussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta rabbussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta mulkussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta malikussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu anntalhaqq wa wa’dukalhaqq, wa liqaa’uka haqq, wa qauluka haqq, waljannatu haqq, wannaaru haqq, wannabiyuuna haqq, wa muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallam haqq, wassaa’atu haqq. Allaahumma laka aslamtu wa ‘alaika tawakkaltu wa bika aamanntu wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu wa ilaika haakamtu faghfirlii maa qaddamtu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a’lantu, anntalmuqaddimu wa anntalmu’akhkhiru laa ilaaha illaa annta anta ilaahii laa ilaaha illaa annta.

Artinya:

“Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari-Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.

Incoming search terms:
doa setelah sholat tahajud,doa sholat tahajud,doa sholat hajat,doa sesudah sholat tahajud,doa setelah shalat tahajud,doa setelah shalat tahajjud,doa setelah sholat tahajud bahasa arab,doa tahajud tulisan arab,sholat tahajud keutamaan shalat tahajud 2,doa tahajud,doa sholat tahajud dan artinya,keutamaan sholat tahajud,doa dalam shalat tahajud,keutamaan shalat tahajud,doa sesudah sholat tahajud tulisan arab,shalat tahajud,sholat hajat yang benar,doa sesudah shalat tahajud,tahajud,doa setelah solat tahajud,rahmat muntaha com,doa sholat tahajud bahasa arab,KEUTAMAAN TAHAJUD,doa niat sholat tahajud,sholat tahajud yang benar,shalat,doa sholat hajat dalam bahasa arab,doa setelah sholat dhuha tulisan arab,doa sesudah solat tahajud,hikmah shalat tahajud

Read more »

Doa Dalam Al-Fatihah

Doa Dalam Al-Fatihah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (١)الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (٢)الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (٣)مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (٤)إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (٥)اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (٦)صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ (٧)

1. In the name of Allah, Most Gracious, Most Merciful.
2. Praise be to Allah, the Cherisher and Sustainer of the worlds;
3. Most Gracious, Most Merciful;
4. Master of the Day of Judgment.
5. Thee do we worship, and Thine aid we seek.
6. Show us the straight way,
7. the way of those on whom Thou hast bestowed Thy Grace, those whose (portion) is not wrath, and who go not astray.

1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].
2. segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. yang menguasai[4] di hari Pembalasan[5].
5. hanya Engkaulah yang Kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[7].
6. Tunjukilah[8] Kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]

[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
[2] Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berrati: menyanjung-Nya karena perbuatannya yang baik. lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.
[3] Rabb (tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). ‘Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua alam-alam itu.
[4] Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.
[5] Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa’ dan sebagainya.
[6] Na’budu diambil dari kata ‘ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[7] Nasta’iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti’aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
[8] Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.
[9] Yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.

Read more »

Doa Dalam Al-Baqarah

Doa Dalam Al-Baqarah

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (١٢٧)رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ (١٢٨)

127. and remember Abraham and Isma’il raised the foundations of the House (with This prayer): “Our Lord! Accept (this service) from us: for Thou art the All-Hearing, the All-Knowing.
128. “Our Lord! make of us Muslims, bowing to Thy (Will), and of Our progeny a people Muslim, bowing to Thy (will); and Show us Our place for the celebration of (due) rites; and turn unto us (in Mercy); for Thou art the Oft-Returning, Most Merciful.

127. dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan Kami terimalah daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”.
128. Ya Tuhan Kami, Jadikanlah Kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu Kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada Kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji Kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (١٣٧)

137. so if They believe As ye believe, They are indeed on the right path; but if They turn back, it is They who are In schism; but Allah will suffice Thee As against them, and He is the All-Hearing, the All-Knowing.

137. Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, Sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. dan Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (١٥٦)

156. who say, when afflicted with calamity: “To Allah we belong, and to Him is Our return”:-

156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”[101].

[101] Artinya: Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali. kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.

وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (٢٠١)

201. and there are men who say: “Our Lord! give us good In This world and good In the Hereafter, and defend us from the torment of the Fire!”

201. dan di antara mereka ada orang yang bendoa: “Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka”[127].

[127] Inilah doa yang sebaik-baiknya bagi seorang Muslim.

وَلَمَّا بَرَزُوا لِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالُوا رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (٢٥٠)

250. when They advanced to meet Goliath and His forces, They prayed: “Our Lord! pour out constancy on us and make Our steps firm: help us against those that reject faith.”

250. tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: “Ya Tuhan Kami, tuangkanlah kesabaran atas diri Kami, dan kokohkanlah pendirian Kami dan tolonglah Kami terhadap orang-orang kafir.”

لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (٢٨٦)

286. on no soul doth Allah place a burden greater than it can bear. it gets every good that it earns, and it suffers every ill that it earns. (Pray:) “Our Lord! Condemn us not if we forget or fall into error; Our Lord! Lay not on us a burden like that which Thou Didst Lay on those before us; Our Lord! Lay not on us a burden greater than we have strength to bear. Blot out Our sins, and grant us Forgiveness. have Mercy on us. Thou art Our Protector; help us against those who stand against faith.”

286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): “Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir.”

Read more »

Doa Dalam An-Nisa

Doa Dalam An-Nisa

وَمَا لَكُمْ لا تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْ هَذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا (٧٥)

75. and why should ye not Fight In the cause of Allah and of those who, being weak, are ill-treated (and oppressed)?- men, women, and children, whose cry is: “Our Lord! Rescue us from This town, whose people are oppressors; and raise for us from Thee one who will protect; and raise for us from Thee one who will help!”

75. mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan Kami, keluarkanlah Kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah Kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah Kami penolong dari sisi Engkau!”.

وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الأمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُولِي الأمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ وَلَوْلا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلا قَلِيلا (٨٣)

83. when there comes to them some matter touching (Public) safety or fear, They divulge it. if They had only referred it to the Messenger, or to those charged with authority among them, the proper investigators would have tested it from them (direct). were it not for the Grace and Mercy of Allah unto you, all but a few of you would have fallen into the clutches of Satan.

83. dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil Amri[322] di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan ulil Amri)[323]. kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).

[322] Ialah: tokoh-tokoh sahabat dan Para cendekiawan di antara mereka.
[323] Menurut mufassirin yang lain Maksudnya Ialah: kalau suatu berita tentang keamanan dan ketakutan itu disampaikan kepada Rasul dan ulil Amri, tentulah Rasul dan ulil amri yang ahli dapat menetapkan kesimpulan (istimbat) dari berita itu.

Read more »

Doa Dalam Al-Maidah

Doa Dalam Al-Maidah

إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (١١٨)

118. “If Thou dost punish them, They are Thy servant: if Thou dost forgive them, Thou art the Exalted In power, the Wise.”

118. jika Engkau menyiksa mereka, Maka Sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, Maka Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Read more »

Doa Dalam Al-An’am

Doa Dalam Al-An’am

قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (١٦٢)لا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ (١٦٣)

162. say: “Truly, My prayer and My service of sacrifice, My life and My death, are (all) for Allah, the Cherisher of the Worlds:
163. no partner hath He: This am I commanded, and I am the first of those who bow to His will.

162. Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
163. tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”.

Read more »

Doa Dalam Ali Imran

Doa Dalam Ali Imran

رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ (٨)

8. “Our Lord!” (They say), “Let not Our hearts deviate Now after Thou hast guided us, but grant us Mercy from Thine own Presence; for Thou art the Grantor of bounties without measure.

8. (mereka berdoa): “Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan hati Kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada Kami, dan karuniakanlah kepada Kami rahmat dari sisi Engkau; karena Sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi (karunia)”.

الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (١٦)

16. (Namely), those who say: “Our Lord! we have indeed believed: forgive us, then, Our sins, and save us from the agony of the Fire;”-

16. (yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami telah beriman, Maka ampunilah segala dosa Kami dan peliharalah Kami dari siksa neraka,”

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (٢٦)

26. say: “O Allah. Lord of power (and Rule), Thou givest power to whom Thou pleasest, and Thou strippest off power from whom Thou pleasest: Thou enduest with honour whom Thou pleasest, and Thou bringest low whom Thou pleasest: In Thy hand is all good. Verily, over all things Thou hast power.

26. Katakanlah: “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ (٣٨)

38. there did Zakariya pray to His Lord, saying: “O My Lord! grant unto me from Thee a progeny that is pure: for Thou art He that heareth prayer!

38. di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”.

رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ (٥٣)

53. “Our Lord! we believe In what Thou hast revealed, and we follow the Messenger. then write us down among those who bear witness.”

53. Ya Tuhan Kami, Kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah Kami ikuti rasul, karena itu masukanlah Kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)”.

وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ إِلا أَنْ قَالُوا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (١٤٧)

147. all that They said was: “Our Lord! forgive us Our sins and anything we may have done that transgressed Our duty: establish Our feet firmly, and help us against those that resist faith.”

147. tidak ada doa mereka selain ucapan: “Ya Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosa Kami dan tindakan-tindakan Kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami[235] dan tetapkanlah pendirian Kami, dan tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir”.

[235] Yaitu melampaui batas-batas hukum yang telah ditetapkan Allah s.w.t.

الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ (١٧٣)

173. men said to them: “A great army is gathering against you”: and frightened them: but it (only) increased their faith: They said: “For us Allah sufficeth, and He is the best disposer of affairs.”

173. (yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia[250] telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung”.

[250] Maksudnya: orang Quraisy.

Read more »

Doa Dalam Al-A’raf

Doa Dalam Al-A’raf

قَالا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ (٢٣)

23. They said: “Our Lord! we have wronged Our own souls: if Thou forgive us not and bestow not upon us Thy Mercy, we shall certainly be lost.”

23. keduanya berkata: “Ya Tuhan Kami, Kami telah Menganiaya diri Kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni Kami dan memberi rahmat kepada Kami, niscaya pastilah Kami Termasuk orang-orang yang merugi.

وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الأنْهَارُ وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (٤٣)

43. and we shall remove from their hearts any lurking sense of injury;- beneath them will be rivers flowing;- and They shall say: “Praise be to Allah, who hath guided us to This (felicity): never could we have found guidance, had it not been for the guidance of Allah. indeed it was the truth, that the apostles of Our Lord brought unto us.” and They shall Hear the cry: “Behold! the Garden before you! ye have been made its inheritors, for your deeds (of righteousness).”

43. dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki Kami kepada (surga) ini. dan Kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi Kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang Rasul-rasul Tuhan Kami, membawa kebenaran.” dan diserukan kepada mereka: “ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan.”

وَإِذَا صُرِفَتْ أَبْصَارُهُمْ تِلْقَاءَ أَصْحَابِ النَّارِ قَالُوا رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ (٤٧)

47. when their eyes shall be turned towards the companions of the fire, They will say: “Our Lord! send us not to the company of the wrong-doers.”

47. dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: “Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau tempatkan Kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu”.

وَمَا تَنْقِمُ مِنَّا إِلا أَنْ آمَنَّا بِآيَاتِ رَبِّنَا لَمَّا جَاءَتْنَا رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ (١٢٦)

126. “But Thou dost wreak Thy vengeance on us simply because we believed In the Signs of Our Lord when They reached us! Our Lord! pour out on us patience and constancy, and take Our souls unto Thee As Muslims (Who bow to Thy will)!

126. dan kamu tidak menyalahkan Kami, melainkan karena Kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan Kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami”. (mereka berdoa): “Ya Tuhan Kami, Limpahkanlah kesabaran kepada Kami dan wafatkanlah Kami dalam Keadaan berserah diri (kepada-Mu)”.

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلأخِي وَأَدْخِلْنَا فِي رَحْمَتِكَ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ (١٥١)

151. Moses prayed: “O My Lord! forgive me and My brother! admit us to Thy mercy! for Thou art the Most Merciful of those who Show mercy!”

151. Musa berdoa: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah Kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara Para Penyayang”.

Read more »

Doa Dalam Yusuf

Doa Dalam Yusuf

قَالَ هَلْ آمَنُكُمْ عَلَيْهِ إِلا كَمَا أَمِنْتُكُمْ عَلَى أَخِيهِ مِنْ قَبْلُ فَاللَّهُ خَيْرٌ حَافِظًا وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ (٦٤)

64. He said: “Shall I trust you with Him with any result other than when I trusted you with His brother aforetime? but Allah is the best to take care (of him), and He is the Most Merciful of those who Show mercy!”

64. berkata Ya’qub: “Bagaimana aku akan mempercayakannya (Bunyamin) kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu?”[759]. Maka Allah adalah Sebaik-baik penjaga dan Dia adalah Maha Penyanyang diantara Para Penyanyang.

[759] Maksudnya: bahwa Ya’qub a.s. tidak dapat mempercayakam Bunyamin kepada saudara-saudaranya, karena Dia kuatir akan terjadi kejadian seperti yang dialami oleh Yusuf dahulu.

قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ (٨٦)

86. He said: “I only complain of My distraction and anguish to Allah, and I know from Allah that which ye know not…

86. Ya’qub menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.”

رَبِّ قَدْ آتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي مِنْ تَأْوِيلِ الأحَادِيثِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ (١٠١)

101. “O My Lord! Thou hast indeed bestowed on me some power, and taught me something of the interpretation of dreams and events,- O Thou Creator of the heavens and the earth! Thou art My Protector In This world and In the Hereafter. take Thou My soul (at death) As one submitting to Thy will (as a Muslim), and unite me with the righteous.”

101. Ya Tuhanku, Sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta’bir mimpi. (ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam Keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.

Read more »

Doa Dalam Ibrahim

Doa Dalam Ibrahim

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الأصْنَامَ (٣٥)

35. remember Abraham said: “O My Lord! make This City one of peace and security: and preserve me and My sons from worshipping idols.

35. dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.

رَبَّنَا إِنَّكَ تَعْلَمُ مَا نُخْفِي وَمَا نُعْلِنُ وَمَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ فِي الأرْضِ وَلا فِي السَّمَاءِ (٣٨)

38. “O Our Lord! truly Thou dost know what we conceal and what we reveal: for nothing whatever is hidden from Allah, whether on earth or In heaven.

38. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang Kami sembunyikan dan apa yang Kami lahirkan; dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit.

رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ (٤١)

41. “O Our Lord! cover (Us) with Thy forgiveness – me, My parents, and (all) believers, on the Day that the reckoning will be established!

41. Ya Tuhan Kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”.

Read more »

Doa Dalam Hud

Doa Dalam Hud

قَالَ رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ (٤٧)

47. Noah said: “O My Lord! I do seek refuge with thee, Lest I ask Thee for that of which I have no knowledge. and unless Thou forgive me and have Mercy on me, I should indeed be lost!”

47. Nuh berkata: Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. dan Sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaKu, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaKu, niscaya aku akan Termasuk orang-orang yang merugi.”

إِنِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمْ مَا مِنْ دَابَّةٍ إِلا هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (٥٦)

56. “I put My trust In Allah, My Lord and your Lord! there is not a moving creature, but He hath grasp of its fore-lock. Verily, it is My Lord that is on a straight path.

56. Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. tidak ada suatu binatang melatapun[723] melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya[724]. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus[725].”

[723] Yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap makhluk Allah yang bernyawa.
[724] Maksudnya: mengusainya sepenuhnya.
[725] Maksudnya: Allah selalu berbuat adil.

قَالَ يَا قَوْمِ أَرَأَيْتُمْ إِنْ كُنْتُ عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّي وَرَزَقَنِي مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَمَا أُرِيدُ أَنْ أُخَالِفَكُمْ إِلَى مَا أَنْهَاكُمْ عَنْهُ إِنْ أُرِيدُ إِلا الإصْلاحَ مَا اسْتَطَعْتُ وَمَا تَوْفِيقِي إِلا بِاللَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ (٨٨)

88. He said: “O My people! see ye whether I have a Clear (sign) from My Lord, and He hath given me sustenance (pure and) good As from Himself? I wish not, In opposition to you, to do that which I forbid you to do. I only desire (your) betterment to the best of My power; and My success (in My task) can only come from Allah. In Him I trust, and unto Him I look.

88. Syu’aib berkata: “Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku dari pada-Nya rezki yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-Nya)? dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.

Read more »

Doa Dalam At-Taubah

Doa Dalam At-Taubah

فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (١٢٩)

129. but if They turn away, say: “(Allah) sufficeth Me: there is no god but He: on Him is My trust,- He the Lord of the Throne (of Glory) Supreme!”

129. jika mereka berpaling (dari keimanan), Maka Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung”.

Read more »

Doa Dalam Al-Isra

Doa Dalam Al-Isra

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا (٢٤)

24. And, out of kindness, lower to them the wing of humility, and say: “My Lord! bestow on them Thy Mercy Even As They cherished me In childhood.”

24. dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.

وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا (٨٠)

80. say: “O My Lord! let My entry be by the gate of truth and Honour, and likewise My exit by the gate of truth and Honour; and grant me from Thy presence an authority to aid (me).”

80. dan Katakanlah: “Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong[866].

[866] Maksudnya: memohon kepada Allah supaya kita memasuki suatu ibadah dan selesai daripadanya dengan niat yang baik dan penuh keikhlasan serta bersih dari ria dan dari sesuatu yang merusakkan pahala. ayat ini juga mengisyaratkan kepada Nabi supaya berhijrah dari Mekah ke Madinah. dan ada juga yang menafsirkan: memohon kepada Allah s.w.t. supaya kita memasuki kubur dengan baik dan keluar daripadanya waktu hari-hari berbangkit dengan baik pula.

وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا (١١١)

111. say: “Praise be to Allah, who begets no son, and has no partner In (His) dominion: nor (needs) He any to protect Him from humiliation: yea, magnify Him for His greatness and glory!”

111. dan Katakanlah: “Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.

Read more »

Doa Dalam Taha

Doa Dalam Taha

قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي (٢٥)وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي (٢٦)وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي (٢٧)يَفْقَهُوا قَوْلِي (٢٨)وَاجْعَلْ لِي وَزِيرًا مِنْ أَهْلِي (٢٩)

25. (Moses) said: “O My Lord! expand me My breast;
26. “Ease My task for Me;
27. “And remove the impediment from My speech,
28. “So They may understand what I say:
29. “And give me a Minister from My family,

25. berkata Musa: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku[915],
26. dan mudahkanlah untukku urusanku,
27. dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
28. supaya mereka mengerti perkataanku,
29. dan Jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku,

[915] Nabi Musa a.s. memohon kepada Allah agar dadanya dilapangkan untuk menghadapi Fir’aun yang terkenal sebagai seorang raja yang kejam.

فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ وَلا تَعْجَلْ بِالْقُرْآنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُقْضَى إِلَيْكَ وَحْيُهُ وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا (١١٤)

114. high above all is Allah, the king, the truth! be not In haste with the Qur’an before its Revelation to Thee is completed, but say, “O My Lord! advance me In knowledge.”

114. Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu[946], dan Katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.”

[946] Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah menirukan bacaan Jibril a.s. kalimat demi kalimat, sebelum Jibril a.s. selesai membacakannya, agar dapat Nabi Muhammad s.a.w. menghafal dan memahami betul-betul ayat yang diturunkan itu.

Read more »

Doa Dalam Al-Anbiya

Doa Dalam Al-Anbiya

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ (٨٣)

83. and (remember) Job, when He cried to His Lord, “Truly distress has seized me, but Thou art the Most Merciful of those that are Merciful.”

83. dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang”.

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (٨٧)

87. and remember Zun-nun, when He departed In Wrath: He imagined that we had no power over Him! but He cried through the depths of darkness, “There is no god but thou: glory to thee: I was indeed wrong!”

87. dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam Keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), Maka ia menyeru dalam Keadaan yang sangat gelap[967]: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim.”

[967] Yang dimaksud dengan Keadaan yang sangat gelap ialah didalam perut ikan, di dalam laut dan di malam hari.

وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ (٨٩)

89. and (remember) Zakariya, when He cried to His Lord: “O My Lord! leave me not without offspring, though Thou art the best of inheritors.”

89. dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: “Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri[968] dan Engkaulah waris yang paling Baik[969].

[968] Maksudnya: tidak mempunyai keturunan yang mewarisi
[969] Maksudnya: andaikata Tuhan tidak mengabulkan doanya, Yakni memberi keturunan, Zakaria menyerahkan dirinya kepada Tuhan, sebab Tuhan adalah waris yang paling baik.

قَالَ رَبِّ احْكُمْ بِالْحَقِّ وَرَبُّنَا الرَّحْمَنُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ (١١٢)

112. say: “O My Lord! judge Thou In truth!” “Our Lord Most gracious is the one whose assistance should be sought against the blasphemies ye utter!”

112. (Muhammad) berkata: “Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil[975]. dan Tuhan Kami ialah Tuhan yang Maha Pemurah lagi yang dimohonkan pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu katakan”.

[975] Yaitu antara Kami dengan ahli Mekah.

Read more »

Doa Dalam Al-Kahfi

Doa Dalam Al-Kahfi

إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا (١٠)

10. Behold, the youths betook themselves to the Cave: said, “Our Lord! bestow on us Mercy from thyself, and dispose of Our affair us In the right way!”

10. (ingatlah) tatkala Para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: “Wahai Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada Kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi Kami petunjuk yang Lurus dalam urusan Kami (ini).”

Read more »

Doa Dalam Maryam

Doa Dalam Maryam

وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا (٥)

5. “Now I fear (what) My relatives (and colleagues) (will do) after Me: but My wife is barren: so give me an heir As from Thyself,-

5. dan Sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku[898] sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, Maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera,

[898] Yang dimaksud oleh Zakaria dengan mawali ialah orang-orang yang akan mengendalikan dan melanjutkan urusannya sepeninggalnya.Yang dikhawatirkan Zakaria ialah kalau mereka tidak dapat melaksanakan urusan itu dengan baik, karena tidak seorangpun diantara mereka yang dapat dipercayainva, oleh sebab itu Dia meminta dianugerahi seorang anak.

Read more »

Doa Dalam Al-Mu’minun

Doa Dalam Al-Mu’minun

رَبِّ فَلا تَجْعَلْنِي فِي الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ (٩٤)

94. “Then, O My Lord! put me not amongst the people who do wrong!”

94. Ya Tuhanku, Maka janganlah Engkau jadikan aku berada di antara orang-orang yang zalim.”

وَقُلْ رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ (٩٧)

97. and say “O My Lord! I seek refuge with Thee from the suggestions of the evil ones.

97. dan Katakanlah: “Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan.

إِنَّهُ كَانَ فَرِيقٌ مِنْ عِبَادِي يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ (١٠٩)

109. “A part of My servants there was, who used to pray ‘our Lord! we believe; then do Thou forgive us, and have Mercy upon us: for Thou art the best of those who Show mercy!”

109. Sesungguhnya, ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdoa (di dunia): “Ya Tuhan Kami, Kami telah beriman, Maka ampunilah Kami dan berilah Kami rahmat dan Engkau adalah pemberi rahmat yang paling baik.

وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ (١١٨)

118. so say: “O My Lord! grant Thou forgiveness and Mercy for Thou art the best of those who Show mercy!”

118. dan Katakanlah: “Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah pemberi rahmat yang paling baik.”

Read more »

Doa Dalam Al-Furqan

Doa Dalam Al-Furqan

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا (٦٥)إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا (٦٦)

65. those who say, “Our Lord! avert from us the wrath of Hell, for its wrath is indeed an affliction grievous,-
66. “Evil indeed is it As an abode, and As a place to rest in”;

65. dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan Kami, jauhkan azab Jahannam dari Kami, Sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal”.
66. Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا (٧٤)

74. and those who pray, “Our Lord! grant unto us wives and offspring who will be the comfort of Our eyes, and give us (the grace) to lead the righteous.”

74. dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.

Read more »

Doa Dalam An-Naml

Doa Dalam An-Naml

وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُدَ وَسُلَيْمَانَ عِلْمًا وَقَالا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي فَضَّلَنَا عَلَى كَثِيرٍ مِنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ (١٥)

15. we gave (in the past) knowledge to David and Solomon: and They both said: “Praise be to Allah, who has favoured us above many of His servants who believe!”

15. dan Sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang melebihkan Kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman”.

فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ (١٩)

19. so He smiled, amused at Her speech; and He said: “O My Lord! so order me that I may be grateful for Thy favours, which Thou hast bestowed on me and on My parents, and that I may work the righteousness that will please thee: and admit me, by Thy Grace, to the ranks of Thy righteous Servants.”

19. Maka Dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) Perkataan semut itu. dan Dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.

قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسَلامٌ عَلَى عِبَادِهِ الَّذِينَ اصْطَفَى آللَّهُ خَيْرٌ أَمَّا يُشْرِكُونَ (٥٩)

59. say: Praise be to Allah, and peace on His servants whom He has chosen (for His Message). (who) is better?- Allah or the false gods They associate (with Him)?

59. Katakanlah: “Segala puji bagi Allah dan Kesejahteraan atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia?”

Read more »

Doa Dalam Al-Qashash

Doa Dalam Al-Qashash

قَالَ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (١٦)

16. He prayed: “O My Lord! I have indeed wronged My soul! do Thou then forgive me!” so ((Allah)) forgave him: for He is the Oft-forgiving, Most Merciful.

16. Musa mendoa: “Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah Menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku”. Maka Allah mengampuninya, Sesungguhnya Allah Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

فَخَرَجَ مِنْهَا خَائِفًا يَتَرَقَّبُ قَالَ رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ (٢١)

21. He Therefore got away therefrom, looking about, In a state of fear. He prayed “O My Lord! save me from people given to wrong-doing.”

21. Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu[1117] dengan khawatir, Dia berdoa: “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu”.

[1117] Maksudnya: merasa sangat khawatir, kalau-kalau ada orang yang menyusul untuk menangkapnya.

Read more »

Doa Dalam Asy-Syu’ara

Doa Dalam Asy-Syu’ara

الَّذِي خَلَقَنِي فَهُوَ يَهْدِينِ (٧٨)وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ (٧٩)وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ (٨٠)وَالَّذِي يُمِيتُنِي ثُمَّ يُحْيِينِ (٨١)وَالَّذِي أَطْمَعُ أَنْ يَغْفِرَ لِي خَطِيئَتِي يَوْمَ الدِّينِ (٨٢)رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ (٨٣)وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الآخِرِينَ (٨٤)وَاجْعَلْنِي مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ (٨٥)

78. “Who created me, and it is He who guides Me;
79. “Who gives me food and drink,
80. “And when I am ill, it is He who cures Me;
81. “Who will cause me to die, and then to life (again);
82. “And who, I hope, will forgive me My faults on the Day of Judgment.
83. “O My Lord! bestow wisdom on me, and join me with the righteous;
84. “Grant me honourable mention on the tongue of truth among the latest (generations);
85. “Make me one of the inheritors of the Garden of Bliss;

78. (Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan Aku, Maka Dialah yang menunjuki Aku,
79. dan Tuhanku, yang Dia memberi Makan dan minum kepadaKu,
80. dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku,
81. dan yang akan mematikan Aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),
82. dan yang Amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat”.
83. (Ibrahim berdoa): “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku Hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,
84. dan Jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) Kemudian,
85. dan Jadikanlah aku Termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan,

Read more »

Doa Dalam Ar-Rum

Doa Dalam Ar-Rum

فَسُبْحَانَ اللَّهِ حِينَ تُمْسُونَ وَحِينَ تُصْبِحُونَ (١٧)وَلَهُ الْحَمْدُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَعَشِيًّا وَحِينَ تُظْهِرُونَ (١٨)يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَيُحْيِي الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَكَذَلِكَ تُخْرَجُونَ (١٩)

17. so (give) glory to Allah, when ye reach eventide and when ye rise In the morning;
18. yea, to Him be praise, In the heavens and on earth; and In the late afternoon and when the Day begins to decline.
19. it is He who brings out the Living from the dead, and brings out the dead from the living, and who gives life to the earth after it is dead: and Thus shall ye be brought out (from the dead).

17. Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh,
18. dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu kamu berada di waktu Zuhur[1167].
19. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya. dan seperti Itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).

[1167] Maksud bertasbih dalam ayat 17 ialah bersembahyang. ayat-ayat 17 dan 18 menerangkan tentang waktu sembahyang yang lima.

Read more »

Doa Dalam Ash-Shaafat

Doa Dalam Ash-Shaafat

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ (١٠٠)

100. “O My Lord! grant me a righteous (son)!”

100. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang Termasuk orang-orang yang saleh.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ (١٨٠)وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ (١٨١)وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (١٨٢)

180. glory to Thy Lord, the Lord of honour and Power! (He is free) from what They ascribe (to Him)!
181. and peace on the apostles!
182. and Praise to Allah, the Lord and Cherisher of the worlds.

180. Maha suci Tuhanmu yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan.
181. dan Kesejahteraan dilimpahkan atas Para rasul.
182. dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.

Read more »

Doa Dalam Az-Zumar

Doa Dalam Az-Zumar

قُلِ اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِي مَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ (٤٦)

46. say: “O Allah. Creator of the heavens and the earth! knower of all that is hidden and open! it is Thou that wilt judge between Thy servants In those matters about which They have differed.”

46. Katakanlah: “Wahai Allah, Pencipta langit dan bumi, yang mengetahui barang ghaib dan yang nyata, Engkaulah yang memutuskan antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka memperselisihkannya.”

Read more »

Doa Dalam Al-Mu’min

Doa Dalam Al-Mu’min

غَافِرِ الذَّنْبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيدِ الْعِقَابِ ذِي الطَّوْلِ لا إِلَهَ إِلا هُوَ إِلَيْهِ الْمَصِيرُ (٣)

3. who forgiveth sin, accepteth repentance, is strict In punishment, and hath a long reach (in all things). there is no god but He: to Him is the final Goal.

3. yang mengampuni dosa dan menerima taubat lagi keras hukuman-Nya. yang mempunyai karunia. tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. hanya kepada-Nyalah kembali (semua makhluk).

فَسَتَذْكُرُونَ مَا أَقُولُ لَكُمْ وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ (٤٤)

44. “Soon will ye remember what I say to you (now), My (own) affair I Commit to Allah. for Allah (ever) watches over His Servants.”

44. kelak kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepada kamu. dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya”.

Read more »

Doa Dalam Al-Fathir

Doa Dalam Al-Fathir

وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ (٣٤)

34. and They will say: “Praise be to Allah, who has removed from us (all) sorrow: for Our Lord is indeed Oft-forgiving ready to appreciate (service):

34. dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan Kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri.

Read more »

Doa Dalam Az-Zukhruf

Doa Dalam Az-Zukhruf

لِتَسْتَوُوا عَلَى ظُهُورِهِ ثُمَّ تَذْكُرُوا نِعْمَةَ رَبِّكُمْ إِذَا اسْتَوَيْتُمْ عَلَيْهِ وَتَقُولُوا سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ (١٣)

13. In order that ye may sit firm and square on their backs, and when so seated, ye may celebrate the (kind) favour of your Lord, and say, “Glory to Him who has subjected these to Our (use), for we could never have accomplished This (by ourselves),

13. supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan: “Maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi Kami Padahal Kami sebelumnya tidak mampu menguasainya,

سُبْحَانَ رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ (٨٢)

82. glory to the Lord of the heavens and the earth, the Lord of the Throne (of Authority)! (He is free) from the things They attribute (to Him)!

82. Maha suci Tuhan yang Empunya langit dan bumi, Tuhan yang Empunya ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan itu.

Read more »

Doa Dalam Al-Ahqaf

Doa Dalam Al-Ahqaf

وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ (١٥)

15. we have enjoined on man kindness to His parents: In pain did His mother bear him, and In pain did she give Him birth. the carrying of the (child) to His weaning is (A period of) thirty months. at length, when He reaches the age of full strength and attains forty years, He says, “O My Lord! grant me that I may be grateful for Thy favour which Thou has bestowed upon me, and upon both My parents, and that I may work righteousness such As Thou mayest approve; and be gracious to me In My issue. truly have I turned to Thee and truly do I bow (to thee) In Islam.”

15. Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila Dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri”.

Read more »

Doa Dalam At-Tahrim

Doa Dalam At-Tahrim

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ يَوْمَ لا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (٨)

8. O ye who believe! turn to Allah with sincere repentance: In the hope that your Lord will remove from you your ills and admit you to Gardens beneath which rivers flow,- the Day that Allah will not permit to be humiliated the prophet and those who believe with Him. their light will run forward before them and by their right hands, while They say, “Our Lord! perfect Our light for us, and grant us forgiveness: for Thou hast power over all things.”

8. Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا لِلَّذِينَ آمَنُوا اِمْرَأَةَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ (١١)

11. and Allah sets forth, As an example to those who believe the wife of Pharaoh: behold she said: “O My Lord! build for me, In nearness to thee, a mansion In the garden, and save me from Pharaoh and His doings, and save me from those that do wrong”;

11. dan Allah membuat isteri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu[1488] dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.

[1488] Maksudnya: sebaliknya Sekalipun isteri seorang kafir apabila menganut ajaran Allah, ia akan dimasukkan Allah ke dalam jannah.

Read more »

Doa Dalam Al-Mumtahanah

Doa Dalam Al-Mumtahanah

قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ إِلا قَوْلَ إِبْرَاهِيمَ لأبِيهِ لأسْتَغْفِرَنَّ لَكَ وَمَا أَمْلِكُ لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (٤)رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (٥)

4. there is for you an excellent example (to follow) In Abraham and those with him, when They said to their people: “We are Clear of you and of whatever ye worship besides Allah. we have rejected you, and there has arisen, between us and you, enmity and hatred for ever,- unless ye believe In Allah and Him alone”: but not when Abraham said to His father: “I will pray for forgiveness for thee, though I have no power (to get) aught on Thy behalf from Allah.” (They prayed): “Our Lord! In Thee do we trust, and to Thee do we turn In repentance: to Thee is (our) final Goal.
5. “Our Lord! make us not a (test and) trial for the Unbelievers, but forgive us, Our Lord! for Thou art the Exalted In Might, the Wise.”

4. Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: “Sesungguhnya Kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, Kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara Kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. kecuali Perkataan Ibrahim kepada bapaknya[1470]: “Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah”. (Ibrahim berkata): “Ya Tuhan Kami hanya kepada Engkaulah Kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah Kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah Kami kembali.”
5. “Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan Kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. dan ampunilah Kami Ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

[1470] Nabi Ibrahim pernah memintakan ampunan bagi bapaknya yang musyrik kepada Allah : ini tidak boleh ditiru, karena Allah tidak membenarkan orang mukmin memintakan ampunan untuk orang-orang kafir (Lihat surat An Nisa ayat 48).

Read more »

Doa Dalam Al-Hasyr

Doa Dalam Al-Hasyr

وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ (١٠)

10. and those who came after them say: “Our Lord! forgive us, and Our brethren who came before us into the Faith, and leave not, In Our hearts, rancour (or sense of injury) against those who have believed. Our Lord! Thou art indeed full of kindness, Most Merciful.”

10. dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: “Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”

Read more »

Doa Dalam Nuh

Doa Dalam Nuh

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلا تَبَارًا (٢٨)

28. “O My Lord! forgive me, My parents, all who enter My House In Faith, and (all) believing men and believing women: and to the wrong-doers grant Thou no increase but In perdition!”

28. Ya Tuhanku! ampunilah Aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahKu dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan”.

Read more »

Perintah Berdzikir Dan Berdoa Dalam Al-Quran

Perintah Berdzikir Dan Berdoa Dalam Al-Quran
QS. Al-Baqarah (2) : 186

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي
لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ (١٨٦)

186. when My servants ask Thee concerning me, I am indeed close (to them): I listen to the prayer of every suppliant when He calleth on Me: let them also, with a will, listen to My call, and believe In Me: that They may walk In the right way.

186. dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

QS. Al-Mu’min (40) : 60

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ (٦٠)

60. and your Lord says: “Call on Me; I will answer your (Prayer): but those who are too arrogant to serve me will surely find themselves In Hell – In humiliation!”

60. dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1326] akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina”.

[1326] Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.

Read more »

Do'a Sapu Jagat

السلام عليكم ورحمته وبركاته

فضل دعاء (رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً الفتاوى الفقه التفسير الحديث الشريف القرآن الكريم
وهو من جوامع الدعاء، وهو أكثر دعاء النبي صلى الله عليه وسلم وهو قوله: رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
فقد كان النبي صلى الله عليه وسلم يتخير من الدعاء أجمعه كما في حديث عائشة رضي الله عنها قالت: كان النبي صلى الله عليه وسلم يحب الجوامع من الدعاء، ويدع ما سوى ذلك. رواه أبو داود، قال في عون المعبود: وهي ما كان لفظه قليلا ومعناه كثيرا، كما في قوله تعالى: رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
وفي صحيح البخاري وغيره عن أنس قال: كان أكثر دعاء النبي صلى الله عليه وسلم: اللهم رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .
مع أن من أهل العلم من فسر الحسنة في الدنيا بالمرأة الحسناء الصالحة، ومنهم علي رضي الله عنه كما ذكر القرطبي، وقيل الآية عامة في جميع نعيم الدنيا، ومن نعيمها المرأة الصالحة الحسناء، وممن مال إلى ذلك الطبري وابن كثير وغيرهم من أئمة التفسير.ثم إنه ينبغي أن يعلم أن الإنسان يمكنه أن يدعو الله بما شاء من خيري الدنيا والآخرة ما لم يكن إثما أو قطيعة رحم، وقد صرح أهل العلم بأن الدعاء مستحب مطلقا سواء كان مأثورا أو غير مأثور.


(( فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ)) والمقصودُ التنفيرُ عن التشبه بمن هو كذلك، قال سعيدُ بنُ جبير عن ابن عباس رضي الله عنه : كان قوم من الأعراب يجيئون إلى الموقف فيقولون: اللهم اجعله عام غيثٍ وعام خصبٍ وعام ولادٍ حُسن، لا يذكرون من أمر الآخرة شيئاً، فأنزل الله فيهم هذه الآية، وكان يجيءُ بعده آخرون فيقولون: ((رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ)) .

فأنزل الله: ((أُولَئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ)) (البقرة:202).

عباد الله : تأملوا كيف ترتبط الدنيا بالآخرة في نظر الإسلام، وكيف يصحح الإسلامُ المفاهيم الخاطئة في هذا الدعاء الشامل الذي كثيراً ما نردده بألسنتنا وقد لا تستحضره قلوبنا: (( رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ)).

فإن الحسنة في الدنيا تشمل كلَّ مطلوبٍ دنيوي من عافيةٍ ودار رحبةٍ، وزوجةٍ حسنة، ورزق واسع، وعلمٍ نافعٍ وعمل صالح ومركب هنيء وثناء جميل، إلى غير ذلك مما اشتملت عليه عباراتُ المفسرين.

وأما الحسنةُ في الآخرة فأعلاها دخولُ الجنة وتوابعهُ من الأمن من الفزع الأكبر في العرصات وتيسير الحساب وغير ذلك من أمور الآخرة الصالحة.

وأما النجاةُ من النار فهو يقتضي تيسير أسبابهُ في الدنيا من اجتناب المحارم والآثام وترك الشبهات والحرام

ويدل لهذا أن الله سبحانه وتعالى قريب مجيب لمن دعاه، وقد تعهد بذلك ولم يقيده بلفظ؛ كما قال تعالى: وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ {البقرة:186} وقال تعالى: وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ {غافر:60}

وفي صحيح مسلم وغيره عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: لا يزال يستجاب للعبد ما لم يدع بإثم أو قطيعة رحم ما لم يستعجل، قيل يا رسول الله، وما الاستعجال؟ قال: يقول: قد دعوت وقد دعوت فلم أر يستجب لي فيستحسر ويدع الدعاء.

Banyak mungkin yang belum tahu bahwa do'a sapu jagad (Robbana aatina fid dunya hasanah ...) mengandung makna yang luar biasa. Sampai-sampai dijelaskan bahwa do'a sapu jagad ini juga adalah do'a untuk mendapatkan wanita sholihah yang setiap orang menginginkannya. Coba kita renungkan baik-baik dalam artikel singkat berikut ini. Hanya Allah yang beri taufik.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Sangat Menyukai Do'a yang Singkat Namun Penuh Makna

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَحِبُّ الْجَوَامِعَ مِنْ الدُّعَاءِ وَيَدَعُ مَا سِوَى ذَلِكَ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai doa-doa yang singkat padat, dan meninggalkan selain itu.” (HR. Abu Daud no. 1482, dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani)

Hadits ini menunjukkan beberapa hal:

Dianjurkannya do’a dengan lafadz yang ringkas namun mengandung banyak makna kebaikan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah diberi keistimewaan dengan jawami’ul kalim, yaitu diberikan kalimat-kalimat yang ringkas ketika diucap namun mengandung banyak makna dalam hukum dan ilmu.
Kalimat yang paling baik adalah kalimat yang sedikit (ringkas), namun syarat makna. Oleh karena itu, sangat dianjurkan seseorang menggapai maksud dari pembicaraan dengan kalimat yang mudah, namun sarat makna.
Di antara do’a ringkas, namun penuh makna adalah do'a sapu jagad:

اللَّهُمَّ آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Allahumma (Robbana) aatina fid dunyaa hasanah, wa fil akhiroti hasanah, wa qinaa ‘adzaban naar.”

Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan,

كَانَ أكثرُ دعاءِ النبيّ - صلى الله عليه وسلم - : (( اللَّهُمَّ آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ )) متفقٌ عَلَيْهِ .

“Doa yang lebih sering diucapkan Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam adalah Allahumma aatina fid dunyaa hasanah, wa fil akhiroti hasanah, wa qinaa ‘adzaban naar (Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari adzab Neraka).” (HR. Bukhari no. 4522 dan Muslim no. 2690)

Muslim menambahkan,

إِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ بِدَعْوَةٍ دَعَا بِهَا فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ بِدُعَاءٍ دَعَا بِهَا فِيهِ.

“Jika Anas ingin menyeru dengan suatu seruan, beliau membaca do’a ini dan jika beliau ingin berdo’a dengan suatu do’a, beliau pun membaca do’a ini.”

Beberapa pelajaran dalam hadits ini:

Dianjurkan untuk merutinkan do’a ini karena lafadznya begitu ringkas, namun mengandung permintaan kebaikan dunia dan akhirat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam paling sering membaca do’a ini karena do’anya sungguh penuh makna yaitu mencakup tiga hal: [1] meminta kenikmatan di dunia, [2] meminta kenikmatan di akhirat, serta [3] agar terbebas dari api neraka. Semoga Allah menganugerahkan kita tiga hal ini.
Permintaan kebaikan di dunia yang dimaksudkan dalam do’a ini mencakup nikmat sehat, rumah yang lapang, istri yang penuh dengan kebaikan, rizki yang luas, ilmu yang bermanfaat, amal sholih, kendaraan yang menyenangkan, pujian yang baik serta kebaikan-kebaikan lainnya dengan berbagai ungkapan dari pakar tafsir. Masya Allah ... luar biasa cakupan do’a sapu jagad ini. Sampai-sampai meminta istri yang sholihah pun sudah tercakup di dalamnya.
Adapun kebaikan di akhirat yang diminta dalam do’a ini tentu saja lebih tinggi dari kebaikan di dunia yaitu dimasukkannya ke dalam surga, dibebaskan dari rasa khawatir (takut) dan diberi kemudahan dalam hisab (perhitungan amalan) di akhirat.
Adapun permintaan diselamatkan dari siksa neraka mengandung permintaan agar kita dibebaskan dari berbagai sebab yang menjerumuskan ke dalam neraka yaitu dengan dijauhkan dari berbagai perbuatan yang haram dan dosa, dan diberi petunjuk untuk meninggalkan hal-hal syubhat (yang masih samar/abu-abu) dan hal-hal yang haram. –Inilah penjelasan Ibnu Katsir rahimahullah yang kami sarikan dari kitab tafsirnya ketika menjelaskan surat Al Baqarah ayat 201-. Begitu luar biasa dan ampuhnya do’a sapu jagad ini, begitu ringkas, namun makna yang dikandung begitu mendalam. Itulah do’a yang seharusnya bisa kita rutinkan.
Para sahabat begitu semangat dalam memperhatikan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga mereka pun begitu semangat dalam menjalani ajaran Allah dan Rasul-Nya.
Semoga yang sedikit ini bermanfaat.

Read more »

Sebagian Do'a Harian


Video dari Youtube

http://youtu.be/822hVWgh6lA


Read more »

Do'a Pepergian

اَللّهُمَّ إِنَّانَسْأَلُكَ فِيْ سَفَرِنَا هَذَاالْبِرَّوَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَاتُحِبُّ وَتَرْضَى، اَللّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا، وَاطْوِعَنَّابُعْدَهُ. اَللّهُمََّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِيْ السَّفَرِوَالْخَلِيْفَةُ فِيْ الأَهْلِ وَالْمَالِ. اَللّهُمَّ إِنَّانَعُوْذُبِكَ مِنْ وَعْثَاءِالسَّفَرِوَكَآبَةِالْمُنْقَلَبِ وَسُوْءِالْمَنْظَرِفِيْ الأهْلِ وَالْمَالِ وَالْوَلَدِ

"Ya Allah! Sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam bepergian ini, kami mohon perbuatan yang Engkau sukai dan Engkau ridhoi. Ya Allah! Permudahlah perjalanan kami ini, dan dekatkan jaraknya bagi kami. Ya Allah! Engkaulah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga dan harta (ku). Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, tempat kembali yang menyedihkan dan pemandangan yang jelek dalam keluarga, harta dan anak".

Read more »

Niat Saum/Puasa


Tempatnya niat dihati, talafud (mengucapkannya adalah Sunnah), gak ada salahnya sebaring kita menghapalkan niat juga untuk mendidik anak-anak kita,

Read more »

Doa berbuka Saum/Puasa

Daiantara do'a berbuka Saum/ Puasa:

ada juga yang mempergunakan (tidak memakai وإليك توكلت) silahkan sama saja.

Read more »

Do'a Setelah Wudhu



Seperti buasa setelah kita berwudhu penghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan sambil membaca do'a di bawah ini:

Tata tertib awal berdo'a bisa di pakai yang singkat, seperti:

Pemuka:

بسم الله، الحمد لله، والصلاة و السلام على رسول الله وعلى أله وصحبه ومن واله

Penguat Keyakinan:

أشهد أن لا إله إلا الله و أشهد أن محمدا رسول الله

Do'a Pokoknya;

اللهم اجعلنا من التوبين واجعلنا من المتطهرين واجعلنا من عبادك الصالحين

ALLOHUMAJAL'NAA MINATTAWWABIINA WAJ'ALNA MINALMUTATHOHHIRIINA WAJ'ALNA BIN IBADIKASSHOLIHIIN

"Ya Alloh!, Semoga Kau jadikan kami semua tergolong orang yang bertaubat padaMu, dan golongkan kami pada orang-orang yang suci/bersih dan golongkan kami dari hamba-hambaMu yang sholeh"

Tambahan Fujian:

برحمتك يأرحم الراحمين

Adab akhir do'a:

وصلى الله على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه أجمعين والحمد لله رب العالمين




Penjelasan:
1. Memakai adab do'a agar kita terkabul, amiiin!
2. Memakai syahadat, sesuai sabda Nabi Muhammad SAW,

الإيمان يزيد وينقوص جددوا إيمانكم بلا إله إلا الله محمد رسول الله

"Iman itu kadang naik/bertambah atau turun/kurang, perbaharuilah imanmu dengan banyak membaca kalimah Toyyibah (لا إله إلا الله محمد رسول الله)".

adapun syara tidak melarangnya, bahkan harus pemperbanyaknya, andaikan kita baca tidak masalah, dan tidak merupakan suatu bid'ah yang dholalah.

Telaah dengan baik, jangan asal bilang bid'ah, lihat taqrir/ketetapan bid'ah:
Ada enam: di tergantungkan pada niat dan ahwal/amalnya:
1. Bid'ah Wajib : Membangun Pendidikan atau sarana ibadah, posisi keadaan
2. Bid'ah Jaiz : Seperti baca diatas, kenapa jaiz karena nabi selalu hatinya ingat pada Alloh sementara kita?.... dan tidak ada larang tentang itu, memang nabi tidak melakukan itu, tetapi andaikan kita baca itu tak apa-apa, senteran dasar niat jika anda melakukan itu karena orang atau sesuatu selain Alloh SWT, dan cara melakukannya tidak melanggar aturan syari', apapun juga berniatlah karena Alloh SWT semata. Semoga segala amal baik kita semuanya diterimaNya, Amiin!.
3. Bid'ah Makruh :
4. Bid'ah Mubah :
5. Bid'ah Harom :

3. Dalam do'a memakai domir jama/untuk kamu/umum, alasan berdolah untuk dirimu dan semua muslimin/muslimat.
Lihat dalam ilmu ma'ani/bayan, disitu kita dapat dua ke untungan;
- Berdo'a buat diri kita.
- Berdo'a untuk Mu'miniin/Mu'minat.

Karena semua yang mendo'a dengan jamaa/Kami dua-duanya kebawa, berdo'a dan ber ibadah dengan mendo'akan semuanya. Tetpi jika pakai domir mutakallim wahdah/sendiri belum tentu, dan hanya pada diri sendiri.

Atau contoh lain Saudara Sholat Terawih 20 raka'at dan 8 raka'at:
setiap 20 roka'at tentu yang 8 raka'at kebawa melakukannya, tetapi yang 8 reka'at belum tentu bisa 20 raka'at, karena kurang.

INGAT:

حق الإجابة على الله
"Haknya penerima hanyalah Alloh SWT",

Kita sebagai pelaksana tidak patut saling mencela, saya yakin jika semuanya yang dilakukan hanya karena Alloh semata (Tidak karena yang lainnya), niscaya terlaksana hamba-hamba Alloh SWT yang Muttaqiin!. Amiin!.

Read more »

Sebab Do'a Terhambat


SEBAB DO'A TERHAMBAT

1. Berdoa dengan tidak memenuhi adab berdo'a.
Secara logika bisa difahami dengan umpama/contoh, Jika seseorang memohon pada atasannya, walaupun hakikatnya Alloh SWT tidak terkait itu, tetapi kita ambil contoh ini agar pemahan kita tidak pendek dan menjadi keyakinan untuk melakukannya, dengan toriqoh ini jadi sebab untuk posisi kesopanan dalam permohonan.

Maka dalam hal ini melihat dari berbagai segi, diantaranya:

a. Cara/Adabnya,
b. Do'anya,
dikarenakan ada diantara do yang tidak mungkin secara aqliyah seperti:
b.1. Ingin muda lagi seperti dahulu kala,
b.2. Ingin kanak-kanak lagi setelah sekarang,
c. Waktunya,
(Lihat waktu-waktu mustajab)
d. Keadaan/posisi kitanya,
d.1. Berdo'a sambil saum dengan tidak saum, punya wudhu dengan tidak wudhu, tempat di harom dengan luar harom
e. Pemahaman terhadap Do'anya
Firman Alloh SWT:

ولا تقربوا الصلاة وأنتم شكارا حتى تعلم ما تقولون

"Jangan kau dekati sholat andaikan dirimu mabuk/ilang akal hingga mengetahui apa yang di ucapan oleh kalian".

Sementara :

مطلق الصلاة الدعاء

"Mutlaqnya solat itu adalah berdo'a"
Persambungan: apa yang kita do'a usahakan harus faham dan mengerti arti dan maksudnya, dikarenakan pemahan dasar pokoknya.

(lihat adab-adab berdoa)

2. Berdoa tetapi tidak menghindari dari makanan/minuman haram atau bercampur dengan hal-hal/ barang-barang yang haram.. maka sulit dikabulkan sebagaimana tersirat dalam hadits riwayat muslim..

3. Secara khusus penyebab tidak diterimanya do'a yakni d'a yang tidak diiringi dengan melaksanakan segala perintah-Nya serta menjauhi segala larangannya, padahal firman-Nya dalam alQuran surah alBaqarah ayat 186 bahwa Dia akan mengkabulkan permohonan hamba-Nya yang berdoa apabila ia juga sentiasa beribadah kepada-Nya serta melaksanakan segala perintah-Nya, baik dalam keadaan suka maupun duka..

Oleh kerana itu, sebab-sebab tertolaknya doa tersebut menurut seorang ulama' terkemuka pada abad VII H, yaitu Ibrahim bin Adham, secara terperinci dapat diidentifikasikan 10 macam, yakni:

1. Kita mengaku mengenal-Nya, tetapi hak-hak-Nya tidak kita penuhi..(Hak-Nya adalah disembah, menyembah-Nya berarti mentaati-Nya serta meninggalkan larangan-Nya)

2. Kita membaca alQuran, tetapi isinya tidak kita amalkan..

3. Kita mengaku mencintai rasul-Nya, tetapi jalan hidupnya tidak kita amalkan..

4. Kita mengaku bahwa syaitan itu adalah musuh kita, tetapi kita patuh kepadanya..

5. Kita berdoa untuk melepaskan diri dari neraka, tetapi kita melemparkan diri kita ke dalamnya dengan selalu berbuat dosa..

6. Kita selalu berdoa untuk masuk syurga, tetapi kita tidak beramal untuknya..

7. Kita katakan kematian itu pasti datang, tetapi kita tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya..

8. Kita sibuk memperkatakan aib saudara, tetapi kita tidak melihat aib sendiri..

9. Kita makan nikmat-Nya tetapi kita tidak bersyukur kepada-Nya..

10. Kita kuburkan orang-orang yang meninggal dunia, tetapi kita tidak mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut..

------------------------------------------
Pada prinsipnya doa kita akan dikabulkan-Nya apabila kita berdoa sesuai dengan ketentuan-ketentuan-Nya serta yang dicontohkan rasul-Nya..

Namun demikian, walaupun kita sudah melakukan tatacara berdoa yang benar, ternyata hal-hal yang kita inginkan seringkali tidak menjadi kenyataan..
Sebagai orang yang beriman kita harus yakin bahwa hal-hal yang dianggap baik menurut kita belum tentu dianggap baik pula menurut-Nya..
firman-Nya:

عسى أن تكره شيأ فهو خير لكم، وعسى أن تحب شيأ فهو شر لكم، والله أعلم وأنتم لا تعلمون

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu..
dan boleh jadikamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu..
Allah mengetahui..sedang kamu tiada mengetahui.."
(alQuran, alBaqarah, 216)

Oleh karena itu pengabulan doa ini ada beberapa kemungkinan:

- Dikabulkan sesuai dengan permintaan doa kita..

- Diberikan hal-hal yang serupa dengan apa yang diminta dalam doa kita..

- Dihindarkan dia dari suatu bencana yang akan menimpa kita..

- Diampuni sebagian dosa-dosa yang bukan dosa besar sebagai pahala dari doa..

- Ditunda pengabulannya, karena tidak baik bagi yang berdoa..

Hal ini sesuai dengan sabda nabi saw.:

"Sesungguhnya doa seseorang itu tidak akan lepas dari salah satu di antara 3 hal:
adakalanya diampuni sebagian dosanya, atau
adakalanya diberikan kebaikan segera (dikabulkan sesuai dengan permintaan), atau
adakalanya ditunda penggabulannya.."

(H.R. Dailami)

Read more »

Membasuh Kedua Kaki



Bacaannya:

اللهم ثبت قدمى إلى صراطك المستقيم

ALOHUMMA TSABBIT QODAMI ILA SHIRITIKAL-MUSTAQIM

"Ya Alloh!, semoga Kau jadikan/menetapkan kedaua kakiku menetapi pada petunjukMu/jalanMu yang lurus".

Keterangan:
Membasuh Dua Kaki (Kaki kiri/Kanan) sampai mata kaki keduanya, merupakan kewajiban bagi orang berwudhu, sesuai firman Alloh SWT:
وأرجلكم إلى الكعبين
"Dan basuhlah kedua kakimu sampai mata kaki keduanya"

Maksud mencuci/basuh kedua kaki adalah kita mencuci kedua kaki kita sampai mata kakinya satu persatu, yaitu kaki yang kanan dulu dan terakhir kaki yang kiri, dengan menumpakan air dari mulai ujung jari kaki dan melaju kemata kakinya, lalu balikan melaju dari mata kaki ke ujung jarinya, sambil membaca doa yang diatas dari masing-masing basuhan satu (1) kali, ulang sampai tiga (3) kali.

Mesti diperhatikan:
1. Sempurnanya basuhan yang tertib (tidak tergesa-gesa) dengan menekan jari tangan yang membasuh kaki kanan/kaki kiri, jangan sampai cuma dikocorin/ditumpahkan air saja, karena beda antara menumpahkan dengan membasuh ( Perbedaan: menumpahkan tidak terlibat tangan dalam masalah kaki, sementara membasuh otomatis bersentuhan langsung antara tangan dan kaki, dalam arti tangan yang membasuh dan kaki yang dibasuh ).
Maka jangan asal mengocorkan/menumpahkan, harus digosok-gosok pakai jari tangan jika ada, dikecualikan:
- Orang tidak punya tangan, ada aja karena pernah saya temukan di Msjid Al-Harom, orang ber Wudhu kedua tangannya tidak ada, atau belakangan ini bisa muncul di Youtube Wudhuu tanpa tangan, karena gak ada tangan dan yang membasuhnya kedua kakinya, Masya Alloh Tabarokalloh, Wataa Alaa!.
- Orang yang sakit tangannya hingga dilarang tangannya kena air,
- Diwudhukan orang.

2. sampainya air pada kulit bawah kuku kaki, hingga bagi orang yang senang mengoleksi kuku kaki mesti diperhatikan sampainya air pada kulit bawah kuku kaki tersebut, jangan sampai ada kotoran atau sesuatu benda yang menghalanginya, begitupun jua kadang sekitar pinggir kuku kaki, sela antara jari-jari kaki dan bawah telapak jari kaki,

Bagaimana dengan gitek/penghias kuku kaki?.... itu ada dua, ada gitek yang nutup air datang ke kuku kaki ada juga yang tidak menutupi kuku kaki, usahakan pakai gitek yang tembus air.

Bagaimana dengan tato sekitar tangan yang dipakai anggahota wudhu?..... ditergantungkan pada:
a. Tatonya dari barang najis atau bukan, jika dibikin dari barang najis, wajib membongkarnya, sebab bagaimana sahnya wudhu jika yang ada pada dalam kulit adalah najis, bisa aja jenis kimia yang dibikin ditato dicampur dengan cairan najis kaya zat babi, anjing, bangkai hewan dan yang lainnya sesuai batasan najis syara'. Jika bukan barang najis, maka seperti biasa dibasuh kulitnya.
b. Cara pemasangan tatonya:
Ada pemasangan diluar kulit;
Maka air harus sampai kekulit, andaikan tato tersebut menghalangi sampainya air, wajib membuangnya, seperti membuat tato luar dari cat yang menutup sampainya air ke kulit. Jika tidak menghalangi, basuh aja dengan tekanan jari tangan.
Ada pemasangan dalam kulit luar daging.
sesuai bagia a. diatas,
c. Jika takut meragukan akan shahnya ibadah sebaiknya tidak bertato atau mencopot tato yang telah ada.

3. Batasan Mata Kaki:
Sebagian ahli fiqih bertamsil/membuat percontohan dengan nama batasan pada bagian tubuh masing-masing, contoh; bagian jari, jari tangan, pergelangan tangan, batang tangan, sikut, mata kaki dan yang lainnya diseluruh badan, dan itu jelas bisa kita bedakan mana-mana dari batasan tersebut semuanya.

Batasan mata kaki dalam fiqih adalah tulang menonjol/moncong yang ada di ujung bawah tangkai kaki, coba gerakan telapak kaki, makan mata kaki tetap pada ujung tangkai kaki. Adapun batasan membasuh Mata kakinya ikhtiyat/kehati-hatian ahli fiqih ialah melebihi dari menonjolnya ujung mata kaki tersebut kebagian atas tangkai kaki tersebut perkiraan dua atau tiga jari tangan, sampai ada yang ikhtiyat/hati-hati sampai ukuran lima jari tangan (setelapak tangan).
silahkan bisa di lihat di syarah kitab Syafinatunnaja/Ianatutholibin.

4. Air yang ditumpahkan ke kaki:
a. Jika air kurang dari dua kulak/sedikit air, batasan fuqoha (ahli fiqih), mesti pengambilan memakai alat seperti centong, gayung atau siwur dan alat lainnya ditakutkan air yang sudah dipakai mencampur kembali kepada air yang belum terpakai (jadi muta jazis),
Jika tidak ada alat pengambilan, maka niatkan dalam hati bahwa tangan yang dipakai ngambil air adalah ganti dari alat tersebut.
perhatian air sedikit (kurang dari dua kulak syari') jangan sampai ketiba najis. Semisal air dalam ember, tidak ditutup dari atasnya hingga pas mau dipakai wudhu ada bangkai cak-cak atau berak burung dan yang lainnya, maka tidak sah dipakai buat wudhu.

b. Air lebih dari dua kulak atau banyak itu tidak masalah. silahkan memakai terserah sekalipun kita wudhu air yang sudah dipakai turun lagi ketempat air wudhu yang belum dipakai tak masalah, seperti kita wudhu dalam bak besar/kolam, sekalipun di air tersebut banyak kotoran kaya berak manusia yang mengambang diatas air, terus kita mau wudhu, singkirkan aja dengan menggoyangkan airnya agar berak menjauh, lalu kita wudhu.

c. Wudhu air keran, lakukan dengan tertib, kadar air tergantung penampungan air diatas, mengacu pada bagian 4.a. dan 4.b. (sedikit dan banyaknya).

Wallohu A'lam.

Read more »

Membasuh Kedua Telinga



Do'anya:

اللهم اجعل الذين يستمعون القول ويتبعون أحسنه

ALLOHUMMAJALIL'LADZIINA YASTAMIUUNALQOULA WAYATTABIUUNA AHSANAHU

"Ya Alloh!, Semoga Kau golongkan aku kepada orang-orang yang mendengarkan perkataan dan mengikuti yang sebaik-baiknya perkataan".

Keterangan:
Hal disunahkan tetapi mulajimah/muakkad/diharuskan, dengan mengenakan air didua tangan dan memasukan kedua telunjuk tangan kebagian telinga dalam (telunjuk jari tangan kanan buat telinga kanan dan telunjuk jari kiri untuk telinga kiri) mengorek bagian dalamnya telinga, dan diikuti ibu jari masing-masing tangan mengusap bagian luar telinga dari bagian bawah telinga dilanjut ke bagian atas telinga, sambil membaca do'a diatas, jika tidak bisa baca syahadat masing-masing usapan satu kali, ulangi sampai tiga (3) kali usapan.

Wallohu A'lam!.

Read more »

Membasuh Rambut



Bacaan do'anya;

اللهم حرم شعرى و بشرى على النار

ALLOHUMMA HARRIM SYA'RII WABASYARII ALANNAR

"Yalloh!, Semoga Kau mengharamkan/melarang (diselamatkan) rambutku dan kulitku dijauhkan dari api neraka".

Keterangan:
Merupakan satu keharusan dalam berwudhu membasuh rambut, sesuai firman Alloh SWT:

وامسحوا رئوسكم

"Basuhlah kepala kalian"

Cara basuh rambut adalah mengenakan air kerambut kita tiga kali sambil membaca do'a diatas, jika tidak bisa baca syahadat tiga kali, dan paling sedikit dalam masing-masing usapan adalah tiga rambut yang terusap, dengan mengenakan tangan kanan dan mengusapkan kerambut tersebut.

Adapun sebahagian Fuqoha (Ahli Fiqih) berpendapat أكمل مسح (keutamaan basuhan) yaitu mengenakan kedua tangan kanan dan kiri diair, lalu menariknya dengan dikenakan dirambut, ibu jari tangan kanan tepat diujung rambut/depan telinga kanan dan ibu jari tangan kiri tepat diujung rambut/depan telinga kiri, dan ke empat (4) jari tangan kanan atau kiri menutupi rambut keatas, mulai dari ujung jadi rambut depan dengan telunjuk kedua jari yang memulai dan menarik kebelakang sampai ke ujung jadinya rambut dibagian kepala dibelakang, lalu membalikan lagi kedepan dan melepaskan tangan, berulang tiga kali.

Wallohu A'lam!.

Read more »

Membasuh Dua Tangan Sampai Kesikut



Membasuh Dua Tangan (tangan kiri/Kanan) Sampai Kesikut dan membaca do'a:

Ketika basuh tangan kanan:

اللهم اعطنى كتابى بيمينى وحاسبنى حسابا يسيرا

ِALLOHUMMA A'TINI KITABI BIYAMINI WAHASIBNI HISABAN YASIRON

"Yalloh Semoga Kau berikan kitab amalku dari sebelah kananku dan hisablah kami dengan hisaban yang mudah".

Ketika basuh tangan kiri:

اللهم إني أعوذبك أن تؤتي كتابى بشمالى ولا من وراء ظهرى

ALLOHUMMA INNII AUDZUBIKA ANTU'TIYA KITAABII BISYIMALII WALAA MIN WAROOI DHOHRI

"Ya Alloh Jauhkan aku dengan pertolongan-Mu; untuk tidak memberikan buku amal/kelakuanku dengan diterima tangan kiriku dan jangan dari arah belakangku"


Penjelasan:
Membasuh Dua Tangan (tangan kiri/Kanan) Sampai Kesukut keduanya, merupakan kewajiban bagi orang berwudhu, sesuai firman Alloh SWT:
وأيديكم إلى المرافق
"Dan basuhlah kedua tanganmu sampai sikut"

Maksud mencuci/basuh kedua tangan adalah kita mencuci kedua tangan kita sampai kesikut dengan meumpakan air dari mulai ujung jari tangan dan melaju kesikut lalu balikan melaju dari sikut ke ujung jari, sambil membaca doa yang diatas dari masing-masing tangan tiga kali.

Mesti diperhatikan:
1. Sempurnanya basuhan yang tertib (tidak tergesa-gesa) dengan menekan jari tangan yang membasuh (membasuh tangan kanan dengan jari kiri atau sebaliknya).

2. sampainya air pada kulit bawah kuku, hingga bagi orang yang senang mengoleksi kuku mesti diperhatikan sampainya air pada kulit bawah kuku tersebut, jangan sampai ada kotoran atau sesuatu benda yang menghalanginya, begitupun jua kadang sekitar pinggir kuku.

Bagaimana dengan gitek/penghias kuku?.... itu ada dua, ada gitek yang nutup air datang ke kuku ada juga yang tidak menutupi kuku, usahakan pakai gitek yang tembus air.
Bagaimana dengan tato sekitar tangan yang dipakai anggahota wudhu?..... ditergantungkan pada:
a. Tatonya dari barang najis atau bukan, jika dibikin dari barang najis, wajib membongkarnya, sebab bagaimana sahnya wudhu jika yang ada pada dalam kulit adalah najis, bisa aja jenis kimia yang dibikin ditato dicampur dengan cairan najis kaya zat babi, anjing, bangkai hewan dan yang lainnya sesuai batasan najis syara'. Jika bukan barang najis, maka seperti biasa dibasuh kulitnya.
b. Cara pemasangan tatonya:
Ada pemasangan diluar kulit;
Maka air harus sampai kekulit, andaikan tato tersebut menghalangi sampainya air, wajib membuangnya, seperti membuat tato luar dari cat yang menutup sampainya air ke kulit. Jika tidak menghalangi, basuh aja dengan tekanan jari tangan.
Ada pemasangan dalam kulit luar daging.
sesuai bagia a. diatas,
c. Jika takut meragukan akan shahnya ibadah sebaiknya tidak bertato atau mencopot tato yang telah ada.

3. Batasan sikut:
Sebagian ahli fiqih bertamsil/membuat percontohan dengan nama batasan pada bagian tubuh masing-masing, contoh; bagian jari, jari tangan, pergelangan tangan, batang tangan, sikut dan yang lainnya diseluruh badan, dan itu jelas bisa kita bedakan mana-mana dari batasan tersebut semuanya.

Batasan sikut dalam fiqih adalah ujung tulang ketika kita sikutkan tangan, adapun batasan membasuh sikutnya ikhtiyat/kehati-hatian ahli fiqih ialah melebihi dari ujung tulang tersebut perkiraan dua atau tiga jari tangan, sampai ada yang ikhtiyat/hati-hati sampai ukuran lima jari tangan (setelapak tangan).
silahkan bisa di lihat di syarah kitab Syafinatunnaja/Ianatutholibin.

4. Air yang ditumpahkan ke tangan:
a. Jika air kurang dari dua kulak/sedikit air, batasan fuqoha (ahli fiqih), mesti pengambilan memakai alat seperti centong, gayung atau siwur dan alat lainnya ditakutkan air yang sudah dipakai mencampur kembali kepada air yang belum terpakai (jadi muta jazis),
Jika tidak ada alat pengambilan, maka niatkan dalam hati bahwa tangan yang dipakai ngambil air adalah ganti dari alat tersebut.
perhatian air sedikit jangan sampai ketiba najis.

b. Air lebih dari dua kulak atau banyak itu tidak masalah. silahkan memakai terserah sekalipun kita wudhu air yang sudah dipakai turun lagi ketempat air wudhu yang belum dipakai tak masalah, seperti kita wudhu dalam bak besar/kolam, sekalipun di air tersebut banyak kotoran kaya berak manusia yang mengambang diatas air, terus kita mau wudhu, singkirkan aja dengan menggoyangkan airnya agar berak menjauh, lalu kita wudhu.

c. Wudhu air keran, lakukan dengan tertib, kadar air tergantung penampungan air diatas, mengacu pada bagian 4.a. dan 4.b. (sedikit dan banyaknya).

Wallohu A'lam.

Read more »

Membasuh Muka



اللهم بيض وجهى بنورك يوم تبيض وجوه أوليائك و لا تسود وجهى بظلومتك يوم تسود وجوه أعدائك

3X
ALLOHUMMA BAYYIDH WAJHII BINUURIKA YAUMA TABYADHDHU WUJUUHU AULIYAAIKA, WALA TASWADDU WAJHII BIDLULUMATIKA YAUMA TASWADDU WUJUUHU A'DAAIKA

"Ya Alloh semoga Kau kasih kebersihan pada wajahku dengan nur-Mu dihari bersihnya semua wajah kekasih(Para Wali)-Mu, dan jangan Kau beri kotoran pada wajahku dengan kegelapan/dianggap kotor oleh-Mu dihari kotornya wajah-wajah penentang/musuh-Mu".

Keterangan:
Merupakan satu keharusan dalam pelaksanaan wudhu ini membasuh muka, sesuai Firman Alloh SWT;
فامسحوا وجوهكم وأيديكم إلى المرافف، وامسحوا برئوسكم وأرجلكم إلى الكعبين
"Basuhlah oleh kalian wajah-wajah kalian dan kedua tangan kalian sampai kesikut duanya, dan basuhlah kepala-kepala kalian dan kaki kalian hingga sampai mata kaki keduanya".

Batasan wajah yang harus di basuh dari kiri-kanan adalah antara telinga ketelinga dan dari atas-bawah adalah ujung tumbuhnya rambut kepala sampai gado. dengan batasan jika kita melihat wajah seseorang dari pinggir kanan depan/kiri depan, hal itu termasuk wajib dibasuh (wajah).

Cara basu dari atas dulu, dengan tekukan kedua tangan/alat mengambil air dan menumpahkannya di atas wajah/ujung tumbuhnya rambut, ikuti tutup telapak tangan, dengan tertib dan nutupi keliling pinggir wajah, kemudian tangan diwajah serta menggosokan dan membuang kotoran syara' (najis), dan membaca do'a di atas tiga kali sesuai urutan basuh tiga kali juga,

hati-hati tidak ada yang kebasuh, mesti tertib dalam menyelakan tangan kemasing-masing bagian wajah baik yang mengkeluk seperti kelopak mata, sekitar kiri/kanan hidung, ujung hidung bagian lubang dan sekitar bibir ataupun yang yang menonjol kaya atas hidung, gado dan tonjolan antara kedua mata,

Jika berjenggot yang tipis, maka harus ditekan agar air masuk kedalam dengan telapak tanga bagian jari, jika tebal cukup dengan mengusapnya aja sampai ke ujung jenggot yang kelihatan.

Begitupun orang bergodeg jika tipis wajib menelakan air kedalam dengan gesekan telapak jari tangan.

Wallohu A'lam.

Read more »

Informasi Lainnya